15 Kilometer Jalan Lintas Selatan Madura Butuh Dana Rp1,4 Triliun

News246 views

KABARMADURA.ID | SAMPANGPemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang berencana membangun Jalan Lintas Selatan Madura (JLSM). Jalan lintas itu sempat memiliki nama Sereseh- Pangarengan (Serpang). Sebab, membentang di dua kecamatan yang berada di kawasan selatan Sampang. 

Namun keinginan tersebut rupanya tidak mudah terealisasi. Selain anggaran yang dibutuhkan sangat besar, prosesnya juga lama. Tetapi tahapan demi tahapan sudah dimulai. Bahkan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah meninjau lokasinya.

Bupati Sampang Slamet Junaidi menjelaskan, perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun JLSM berkisar Rp1,4 triliun. Akan tetapi, keuangan daerah cukup terbatas. Sehingga meminta agar jalan tersebut dibangun oleh pemerintah pusat.

Yakni, melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun, pemkab berkewajiban menyediakan lahannya. Oleh karena itu, pemkab melakukan pembebasan lahan di kawasan Kecamatan Sereseh dan Pangarengan.

Baca Juga:  Tahun Ini, Pemkab Sampang Hanya Sasar 2.225 KPM BLT DBHCHT 

“Pembebasan tanah itu kami selesaikan di tahun 2020,” ucap bupati yang akrab dipanggil Abah Idi, Rabu (1/2/2023).

Orang nomor satu di daerah yang identik dengan slogan Kota Bahari ini menyebut, JLSM direncanakan memiliki panjang sekitar 15 kilometer dan lebar 24 meter. Muka jalan akan dipisah dua jalur dengan sisi kanan 12 meter dan sisi kiri 12 meter. 

Kemudian, di sepanjang jalan akan terdapat beberapa jembatan. Sedikitnya, lima jembatan yang diperlukan.“Satu jembatan saja kurang lebih butuh Rp500 miliar dengan panjang 280 meter,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Sampang Umi Hanik Laila mengaku, telah menghabiskan dana sekitar Rp45 miliar untuk menuntaskan pembebasan lahan JLSM.

Baca Juga:  Tahun Ini Target Ikan Tangkap di Pamekasan Naik

“Cuma sebagian itu ada tanahnya PT. Garam. Tapi kami sudah MoU (Memorandum of Understanding) dengan PT. Garam. Tanah itu akan pinjam pakai,” responya. 

Lahan tersebut nantinya akan dihibahkan kepada pemerintah pusat. Sebab, jalan yang akan dibangun akan menjadi jalan nasional strategis. Berdasar hasil audiensi bersama Bappenas beberapa waktu lalu, JLSM sudah sepatutnya disegerakan. 

“Karena lahan sebagai akses sudah tersedia. Pemerintah pusat akan memasukkan rencana pembangunan JLSM ke dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2025-2029. Sebab, pembangunan JLSM belum memungkinkan direalisasikan di akhir RPJMN 2020-2024,” jelasnya.

Pewarta: Ali Wafa

Redaktur: Totok Iswanto

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *