KABAR MADURA | Ratusan kilometer jalan rusak di Pamekasan tidak tersentuh perbaikan. Kondisi itu lantaran anggaran yang tersedia cukup minim. Tahun ini, tercatat sekitar 400 kilometer jalan yang ditengarai butuh perbaikan. Namun, yang yang mampu terkaver hanya sekitar 15 kilometer.
Sayangnya, anggaran perbaikan belasan kilometer jalan yang direncanakan akan terealisasi tahun ini juga tidak murni dari daerah, melainkan ada beberapa yang bersumber dari pusat. Akibatnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pamekasan harus mengoptimalkan pemeliharaan jalan di beberapa titik untuk antisipasi kerusakan terus bertambah.
“Tahun kemarin kurang lebih sama 400 kilometer juga. Tahun depan ini berpotensi semakin banyak yang rusak, jadi kami mengoptimalkan pemeliharaan jalan,” terang Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PUPR Pamekasan Tri Gunawan, Senin (20/5/2024).
Diungkapkan Tri, 15 kilometer jalan itu tersebar di beberapa titik wilayah Pamekasan. Di antaranya di Jalan. Massegit, Waru, Bajur–Sana Laok, dan Slampar–Terrak.
Keseluruhan anggarannya dialokasikan Rp77,6 miliar. Masing-masing perbaikan di setiap wilayah tidak sama, bergantung pada panjang perbaikan. Dari keempat wilayah itu, dua di antaranya berasal dari proyek dari pemerintah pusat, yakni di Bajur–Sana Laok dan Slampar-Terrak.
Selain mengoptimalkan pemeliharaan jalan, pihaknya juga memanfaatkan proposal pengajuan ke pemerintah pusat. Harapannya, agar mendapatkan tambahan anggaran untuk melakukan perbaikan di jalan yang rusak parah. Sebab, jika hanya mengandalkan anggaran dari daerah, diakui Tri, tidak akan mampu mengkaver perbaikan secara keseluruhan.
“8 kilometer yang di Bajur–Sana Laok itu dari pusat, 1 kilometernya dari daerah. Diharapkan, masyarakat bersabar, karena kami juga sambil lau mengupayakan ke pusat untuk mendapatkan tambahan,” ungkap Tri.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Wawan A. Husna