Ali Masykur: Ber-HMI Seperti Menemukan Saudara Kandung Baru

Berita, News163 views

KABARMADURA.ID|PAMEKASAN-Momentum milad ke-76 tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 Februari 2023 memberi kesan tersendiri bagi Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan Ali Masykur, lantaran menjadi kader HMI terasa menemukan saudara kandung baru.

Sosok yang merupakan sekeretaris Mejelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Pamekasan ini menyampaikan, suasana keakraban yang terjalin, baik antara kakak dan adik di HMI terasa menemukan saudara kandung baru, karena mampu mengisi ruang-ruang kosong untuk lebih produktif dan inovatif.

Banner Iklan Stop Rokok Ilegal

“Alumni HMI memiliki jaringan yang luar biasa, apa yang saya lihat dan saya rasakan selama ini, antara kakak adik itu tidak diajarkan tentang pragmatisme, tentang hitung-hitungan materi, tetapi sekali berjuang bahu membahu membantu,” paparnya, Minggu (5/2/2023).

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Siapkan Rp61,6 M Khusus untuk Infrastruktur Jalan

Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu menegaskan, HMI merupakan satu organisasi diisi oleh dua komunitas, yakni; komunitas intelektual, komunitas akademis, karenanya kontribusi kader HMI bisa dilihat berbagai lini kehidupan bangsa dan negara, bahkan menjadi memimpin umat, hal itu berkat kepiawaian, kelincahan, dan kemandirian cara berpikir yang dibutuhkan oleh para pemimpin bangsa.

“Terpilihnya kader HMI sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU H Syaifullah Yusuf, bagi saya itu merupakan prestasi yang luar biasa bagi alumni HMI, jadi tidak hanya melahirkan pemimpin bangsa tetapi mampu melahirkan pemimpin umat,”imbuhnya.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Terima Hasil Rekomendasi APBD-P, Target Pembahasan Tuntas Pekan Ini

Menurutnya, sedari awal berdiri HMI jiwa nasionalisme (keindonesiaan) dan keislaman menjadi pijakan para kader HMI dalam berdedikasi kepada bangsa. Tak cukup itu, konsistensi HMI yang dibangun selama ini, yaitu independensi etis dan independensi organisatoris.

“Yang membesarkan HMI tidak berada di underbow politik mana pun, dan organisasi masyarakat mana pun, sehingga kader HMI bebas bergerak, berpikir bebas, dan bebas berpikir,” pungkasnya.

Pewarta: Khoyrul Umam Syarif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *