KABARMADURA.ID | SAMPANG –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang mengelola 26 pasar rakyat. Namun, pengelolaan itu tidak diimbangi dengan ketersediaan fasilitas yang lengkap. Terbukti, dari 26 pasar yang dikelola, hanya satu pasar yang tersedia hidran atau alat pemadam kebakaran, yakni Pasar Srimangunan.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang, Moh. Rasul. Bahkan, alat pemadam kebakaran yang ada di Pasar Srimangunan bukan disediakan pemerintah, melainkan hasil swadaya pedagang pasar.
Menurut Rasul, Pemkab Sampang memang tidak mengalokasikan anggaran untuk pengadaan alat proteksi kebakaran. Sebab, kata dia, anggaran operasional yang dialokasikan untuk institusinya sangat minim setelah terkena pemangkasan anggaran pada awal tahun 2023 lalu.
Rasul mengakui, alat proteksi kebakaran sangat penting. Terutama di pasar. Sebab, pasar merupakan tempat padat pengunjung dan kios-kios yang ditempati pedagang sangat berdekatan. Sehingga bila terjadi kebakaran, maka api sangat berpotensi menjalar.
“Tentu alat itu penting untuk mengatasi kejadian tidak terduga, seperti kebakaran,” ungkapnya.
Namun, pihaknya tidak dapat berbuat banyak ketika anggaran yang dimiliki sangat terbatas. Bahkan kata Rasul, hingga tahun depan pun pihaknya belum bisa menyediakan alat proteksi kebakaran di semua pasar. Sebab prediksinya, alokasi anggaran tahun depan akan lebih sedikit.
“Karena anggaran tahun 2024 lebih kecil dibanding sekarang,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada para pedagang di semua pasar untuk menyiapkan alat proteksi kebakaran untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Minimalnya, pedagang berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran (damkar) untuk berjaga-jaga.
“Tapi kami berharap, di pasar tidak terjadi apa-apa. Semoga terus aman. Kasihan pedagang,” tutupnya.
Pewarta: Ali Wafa
Redaktur: Moh. Hasanuddin