Anggaran Minim, Potensi Banjir Pamekasan Belum Diatasi Penuh

News12 views

KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Pengerukan sungai di Pamekasan sepanjang 2022 hanya direalisasikan di Sungai Sinhaji. Proses pengerukan yang dilakukan menghabiskan anggaran seebsar Rp80 juta yang diperoleh dari anggaran operasi pemeliharaan (OP) sungai.

Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sumber Air dan Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pamekasan Agus Priambodo mengatakan, sungai tersebut memiliki potensi yang cukup signifikan dari sungai lainnya dalam luapan air ketika musim hujan.

Pihaknya tidak bisa memastikan realisasi pengerukan sungai untuk selanjutnya. Dinasnya hanya memprioritaskan sungai yang brpotensi alami peluapan ketika hujan. Pasalnya, pengerukan tersebut membutukan anggaran yang tidak sedikit.

Baca Juga:  Belum Penetapan Calon, Bawaslu Pamekasan Anggap Sebaran Baliho Tidak Menyalahi Aturan

Kendati demikian, dia menekankan bahwa pengerukan sungai akan dilakukan secara berkelanjutan di beberapa sungai di Pamekasan lainnya.

“Sementara ini pengerukan masih di Sinhaji, karena berdasarkan kejadian banjir yang kemarin, lokasi itu paling parah luapan airnya yang masuk ke pemukiman warga. Untuk pengerukan selanjutnya kami belum pastikan lokasinya di mana, karena kami menyesuaikan dengan anggaran juga,” terang Agus.

Menurutnya, selama proses pengerukan, pihaknya terkendala akses jalan masuk yang sempit. Sehingga realisasinya membutuhkan waktu yang cukup lama.

Agus mengungkap, rata-rata sungai di Pamekasan mengalami persamalahan yang sama, yakni sedimentasi yang tinggi. Maka dari itu selain melakukan pengerukan, pihaknya juga melakukan pembersihan sampah di kaki jembatan sungai lainnya seperti di Patemon dan Parteker.

Baca Juga:  2024, PAD RSUD Smart Pamekasan Ditarget Rp150 Miliar

Kegiatan itu diharapkan agar aliran air tidak terhambat oleh sampah, mengingat masyarakat masih banyak membuang sampah di sekitar sungai.

“Selain normalisasi, kami juga melakukan pembersihan sampah di sungai, terutama di kaki jembatan. Pembersihan itu dilakukan secara berkala, karena memang realisasinya lebih mudah dari pengerukan,” terangnya.

Reporter: KM 65 

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *