KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Sebagian besar wilayah di Pamekasan berpotensi mengalami bencana alam yang berbeda-beda saat musim hujan, seperti Kecamatan Pamekasan dan Pademawu berpotensi terjadi banjir. Kecamatan Kadur, Waru, Pakong, Pasean dan Batumarmar berpotensi longsor. Sementara Kecamatan Palengaan, Proppo, dan Galis berpotensi terjadi angin puting beliung.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Kesiapsiagaan dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan H. Zainal Mistuki Arifin mengatakan, pihaknya tidak memiliki anggaran pasti terkait penanggulangan bencana tersebut, melainkan hanya tersedia dana tidak terduga dari pemerintah kabupaten (pemkab) setempat.
“Namanya juga bencana, ya tidak bisa kita prediksi. Jadi biaya penanggulangannya juga tidak bisa diprediksi. Misal terjadi banjir, kita kalkulasi kebutuhannya apa saja, korbannya berapa rumah, kira-kira butuh berapa biaya kita ajukan,” ungkapnya kepada Kabar Madura, Selasa (14/11/2023).
Mistuki mengaku, pihaknya telah melakukan beberapa antisipasi untuk menekan terjadinya bencana tersebut, seperti membersihkan sungai, menebang ranting pohon yang berpotensi membahayakan, dan antisipasi lainnya. Dia menyebut, juga perlu adanya edukasi dan sosialisasi terkait tanggap kedaruratan sejak dini kepada masyarakat.
Sementra ancaman bencana yang berpotensi terjadi selama musim hujan, di antaranya banjir, longsor, angin puting beliung, dan cuaca ekstrem. Diketahui, berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), prediksi awal musim hujan di Pamekasan akan terjadi pada November ini. Puncaknya pada Januari hingga Februari 2024.
“Kami juga sudah wanti-wanti ke masyarakat, kalau mau bangun rumah jangan di tempat yang bertebing. Jangan asal tebang pohon, tidak membuang sampah ke sungai. Edukasi seperti itu yang kami sosialisasikan,” tegasnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman