KABARMADURA.ID | BANGKALAN, SEPULU-Permukiman warga di sekitar pesisir Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Bangkalan terancam terkikis air laut. Sebab di sepanjang pesisir tidak ada bangunan atau tembok penahan ombak. Sehingga gerusan air laut ketika ombak besar cukup mengkhawatirkan.
Mirisnya, hantaman ombak sudah mulai mengikis bibir pantai. Bahkan sebagian ombak sudah menerpa rumah warga sekitar. Secara umum, warga sudah mengajukan permohonan dana pembangunan tangkis laut terhadap Dinas Perikanan (Diskan). Namun, belum ada hasil.
“Kami sudah mengajukan agar segera dilakukan perbaikan. Tapi sampai saat ini belum ada kejelasan. Kalau mengacu pada pengajuan di Kecamatan Tanjung Bumi sampai sekarang juga belum ada kejelasan,” ujar salah satu nelayan setempat Anwar kepada Kabar Madura, Senin (19/9/2022).
Menanggapi hal itu, Kepala Diskan Bangkalan Muhammad Zaini memaparkan, pengajuan pembangunan tangkis laut bukan hanya pertama kali masuk ke instansinya. Sesuai prosedur, instansinya hanya menerima pengajuan yang dilanjutkan ke Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) untuk memperoleh rekomendasi pembangunan.
“Kalau tidak keliru dari PRKP ini nantinya juga diajukan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Provinsi Jawa Timur (Jatim),” responnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air DPRKP Bangkalan Novan mengaku, tahun 2022 ini belum ada program pembangunan tangkis laut. Sebab, realisasi pembangunan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah. Dia menegaskan, pembangunan tangkis laut merupakan wewenang BBWS Jatim.
Sebab, jika menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tidak mungkin mampu. Sedangkan tugas instansinya, hanya melanjutkan pengajuan pembangunan ke provinsi. “Kami yang berada dibawah meneruskan usulan ke mereka, nanti mereka akan menginformasikan ke kami,” tegasnya.
Kebutuhan yang diusulkan pada bidangnya hanya satu pengajuan dari Kecamatan Sepulu. Usulan tangkis laut diperkirakan membutuhkan anggaran Rp100 miliar. Sebab, dalam satu kali usulan volume pembangunannya cukup panjang. Yakni dari 8 Kilometer hingga 15 Kilometer.
Reporter: Helmi Yahya
Redaktur: Totok Iswanto