KABARMADURA.ID | SAMPANG -Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sampang menuding pemerintah kabupaten (pemkab) belum mempunyai konsep yang jelas dalam upaya penataan ulang Pasar Srimangunan. Buktinya, hingga saat ini pemkab belum berani menemui perwakilan pedagang untuk menjelaskan soal relokasi pedagang Pasar Srimangunan ke Margalela.
Sekretaris DPD APSSI Sampang Moh. Iksan Budiyono mengatakan, pihaknya masih belum habis pikir dengan rencana pemkab yang akan merelokasi pedagang Pasar Srimangunan ke Margalela. Dia meyakini, jika relokasi ini dipaksakan terealisasi, maka justru Pasar Srimangunan tidak akan meningkat, melainkan akan mati.
“Kalau blok C1 yang akan direlokasi, kami yakin Pasar Srimangunan malah bukan tumbuh, justru akan mati,” ujar Iksan, Senin (4/9/2023).
APPSI menilai, cara untuk menghidupkan Pasar Margalela dengan merelokasi pedagang di Pasar Srimangunan itu salah besar. Seharusnya, pemkab tidak mengorbankan pedagang seperti sekarang.
“Jangan yang tumbuh malah dipotong, untuk hanya menghidupkan pasar yang mangkrak,” tegasnya.
Sehingga, dia meminta pemkab bisa lebih kreatif mencarikan solusi terkait Pasar Margalela yang makrak, tanpa harus ada yang dikorban.
“Ayolah lebih kreatif, kalau memang Pasar Margalela itu mangkrak, pemerintah harus lebih kreatif untuk menghidupkan, khususnya Diskoperindag,” tambah Iksan.
Makanya, lanjut Iksan, APPSI menganggap pemkab belum memiliki konsep yang matang dalam rencana relokasi Pasar Srimangunan ke Margalela tersebut. Dia menegaskan, para pedagang di Pasar Srimangunan itu sudah saling membutuhkan antara yang berjualan di lantai atas dan yang di bawah.
“Jika salah satunya dipotong, itulah yang menjadi problem ke Pasar Srimangunan,” jelasnya.
Komisi II DPRD Sampang Agus Husnul Yakin menegaskan, hal-hal yang berkenaan dengan relokasi, pihaknya minta untuk dikaji ulang. Jangan sampai rencana relokasi ini tidak jelas dan tidak dipahami oleh pedagang.
“Artinya ketika direlokasi ke Margalela, itu bagaimana dengan model transportasinya, becak terlalu mahal, mobil terlalu murah, apa rekomendasi Dishub? Relokasi ini memang harus direncanakan sematang mungkin,” tuturnya.
Pewarta: KM70
Redaktur: Sule Sulaiman