APTI Sampang Berharap Ada Regulasi Mengatur Harga Tembakau

News232 views

KABARMADURA.ID | SAMPANG-Memasuki musim panen tembakau, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sampang berharap harga tembakau tahun ini tetap stabil dan menguntungkan petani. Untuk itu, mereka menekan pemerintah kabupaten (pemkab) untuk membuat regulasi baru yang mengatur harga tembakau.

Ketua APTI Sampang Haryono mengatakan, harga jual tembakau kering mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, dia menyebut, harga tembakau tahun ini pecahkan rekor. Saat ini, harga kering daun tembakau tengah ke bawah Rp60 ribu per kilogram, sementara daun tengah ke atas Rp72 ribu per kilogram.

Alhamdulillah, musim panen tembakau tahun ini cuaca sangat mendukung. Lalu, harga juga berpihak terhadap petani,” ungkapnya kepada Kabar Madura, Minggu (6/8/2023).

Kemudian, Haryono berharap, pemerintah setempat bisa membuat regulasi baru yang mengatur harga tembakau, sehingga harganya setiap tahunnya tetap stabil.

Baca Juga:  DPMD Sumenep Kesulitan Atasi Penyakit Tahunan Pencairan Dana Desa

“Kami kemarin ada studi buruh ke NTB, ternyata di sana itu ada regulasi yang mengatur harga tembakau. Jadi pemerintah dan pabrik yang mengatur harga tembakau ketika musim panen,” jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya sudah menemui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur membahas persoalan harga tembakau tersebut dan menyampaikan ke pemerintah pusat. Namun, hingga saat ini masih belum ada kejelasan.

“Kami tidak tahu apa kendalanya, sehingga tidak ada kejelasan dari pemerintah pusat. Jadi, kami tinggal menunggu dari provinsi. Setelah di provinsi itu disetujui, maka untuk tingkat kabupaten akan gampang,” imbuh Haryono.

Lebih lanjut, dia menegaskan, sejauh ini pemkab hanya memiliki regulasi yang mengatur biaya pokok produksi (BPP) tembakau. Maka dari itu, APTI Sampang mengaku memikul beban moral ketika harga tembakau tidak sesuai dengan ekspektasi petani.

Baca Juga:  Hanya 15 Pengrajin Batik Asal Sumenep yang Mampu Tembus Pasar Luar Madura

“Mudah-mudahan harga tetap stabil,” tukas Haryono.

Salah seorang petani asal Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong, Moh. Kholil, menuturkan, petani berharap cuaca tetap bagus, sehingga harga tembakau tetap stabil hingga akhir panen nanti. 

“Karena sebagian petani ada yang langsung di jual di sawah dan ada yang diproduksi sendiri atau dikeringkan sendiri,” ucapnya.

Menurutnya, jika harga tembakau masih akan mengalami penurunan, petani bisa mengalami kerugian. Apalagi biaya produksi tembakau tahun ini cukup tinggi. 

“Biaya produksi tanam tembakau ini tidak sedikit, hampir puluhan juta. Semoga tidak ada permainan harga lagi,” tutupnya.

Pewarta: KM70

Redaktur: Sule Sulaiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *