Arus Mudik-Balik Lebaran 2023 Disebut Terpadat di Madura

News111 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SAMPANGHari Raya Idulfitri telah usai. Cuti bersama juga ditutup pada 26 April 2023. Akibatnya, 25 April 2023 menjadi tanggal puncak kepadatan arus balik di Madura. Mudik balik tahun ini disebut-sebut sebagai arus mudik terpadat di Indonesia. Volume kendaraan membeludak.

Hal itu juga diakui oleh Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang Yulis Juwaidi. Kepadatan arus mudik dan arus balik juga terjadi di Kabupaten Sampang. Padahal, di Kota Bahari itu telah ada jalur alternatif, jalan lingkar selatan (JLS) atau Jalan Halim Perdanakusuma.

Yulis menggambarkan, padatnya volume kendaraan bisa dilihat saat traffic light. Bila di hari-hari biasa antrean kendaraan terjadi antara tiga sampai lima kendaraan, pada arus mudik lalu antrean kendaraan di traffic light terjadi hingga belasan kendaraan.

“Mudik kemarin padat sekali. Padahal kita sudah punya JLS. Bisa dibayangkan bagaimana padatnya mudik tahun ini bila tidak ada JLS,” ucapnya, Rabu (26/4/2023).

Baca Juga:  Skema Pengamanan Jemaah Haji Pamekasan Dibuat Berbeda

Menurut Yulis, keberadaan JLS sangat membantu masyarakat. Terutama saat mudik lebaran. Dengan adanya Jalan Halim Perdanakusuma itu, dapat mengurangi kepadatan volume kendaraan di jalur tengah kota. Sebab, dari arah Surabaya-Pamekasan bisa langsung melintas di JLS.

Dengan demikian, kendaraan dari arah Surabaya-Pamekasan saat mudik bisa langsung melintas di jalur selatan, begitu pun dari arah sebaliknya saat arus balik. Sehingga jalur tengah hanya dilintasi kendaraan dengan tujuan kota Sampang, Omben dan Karangpenang.

“Tidak hanya di traffic light, antrean kendaraan juga terjadi di sepanjang jalan protokol,” imbuh Yulis.

Sejatinya, Dishub Sampang dapat melakukan beberapa langkah untuk mengatasi membeludaknya volume kendaraan. Antara lain dengan mengubah lampu merah di traffic light menjadi cukup dengan lampu warning. Atau dengan mengurangi durasi lampu merah.

Baca Juga:  Agen Statistik di Pamekasan Belum Menyeluruh, Baru Terbentuk di 5 Desa

Namun, yang dilakukan Dishub Sampang saat arus mudik kemarin hanya mengganti lampu merah dengan lampu warning. Tetapi hal itu hanya dilakukan di satu titik traffic light, yakni di persimpangan Kaseran, atau pintu masuk Jalan Halim Perdanakusuma dari arah Surabaya.

Langkah itu diambil setelah Dishub menerima masukan dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Sampang. Sementara durasi lampu merah tetap tidak dikurangi, yaitu 18 detik. Menurut Yulis, 18 detik adalah durasi yang cukup standar dan tidak terlalu lama.

“Tapi meski begitu, kami bersyukur, karena selama arus mudik balik tidak ada insiden yang berarti di sepanjang jalan Sampang,” ungkapnya.

Pewarta: Ali Wafa

Redaktur: Wawan A. Husna

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *