KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menaikkan target retribusi pendapatan asli daerah (PAD) pasar. Tambahan target untuk tahun 2023 itu dipatok Rp1 miliar.
Pada tahun 2022, target PAD pasar sebesar Rp2,4 miliar. Sementara pada tahun 2023 dinaikkan menjadi Rp3,4 miliar. Memasuki triwulan kedua 2023, capaian retribusi tersebut sudah sekitar 33,09 persen atau sebesar Rp843.957.250.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Agus Wijaya mengatakan, naiknya target retribusi tersebut sudah ketentuan dari pemerintah daerah. Padahal, di tahun sebelumnya target PAD di instansinya tersebut tidak terealisasi.
“Tahun kemarin kurang sedikit dari target, capaiannya sekitar 96 persen. Karena saat itu ada wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit sapi. Sedangkan penyumbang PAD terbanyak itu dari pasar hewan,” terangnya kepada Kabar Madura.
Diakui Agus, selama ini masih banyak pedagang yang berjualan di luar area pasar. Sehingga mengakibatkan pendapatan retribusi berkurang. Pasalnya, rata-rata pedagang yang berada di luar kawasan pasar tersebut enggan memberikan uang retribusi. Namun pihaknya akan menambah fasilitas di sejumlah pasar guna memberikan layanan kepada pedagang.
Agus juga menambahkan, sebelum adanya PMK di Pamekasan, masing-masing pasar bisa menyetorkan retribusi sebanyak Rp45 juta hingga Rp50 juta per bulan. Namun, sejak wabah PMK, retribusi setiap bulannya berkurang. Akan tetapi, untuk saat ini, dikatakan Agus, penarikan retribusi cukup normal seperti biasa.
Diketahui, ada 13 pasar yang berada di bawah naungannya, salah satunya pasar Keppo, Pasar Tujuh Belas Agustus, Pasar Kolpajung, dan sejumlah pasar lainnya.
“Penyumbang retribusi terbanyak pasar Keppo. Dari Januari hingga hari ini, retribusi yang masuk Rp215.814.000,” terang Agus.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Wawan A. Husna