Atlet Panjat Tebing Sampang Tumpuk Utang usai Gagal Naik Podium

News, Olahraga197 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SAMPANG-Cabang olahraga (cabor) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sampang gagal meraih prestasi. Pasalnya, tujuh atlet panjat tebing asal Sampang pulang dengan tangan hampa dari Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur (Jatim) yang digelar di Surabaya pada 22-25 Juni 2023.

Ketua FPTI Sampang Mahardika Surya Abrianto menuturkan, ketujuh atletnya gagal naik podium pada Kejurprov Jatim seri pertama tahun ini. Pencapaian tertinggi hanya mampu bertanding di babak final. Ardexa Silvio Mahardika (9) gagal merebut juara 3 di nomor lead youth E putra.

Dengan terpaksa, kontingen Kota Bahari harus mengakui keunggulan lawan. Alhasil, Sampang hanya bertengger di peringkat keempat setelah dikalahkan oleh delegasi asal Kota Malang yang keluar sebagai juara 3. Sementara juara 1 dan 2 secara konsisten diraih oleh Kota Surabaya.

Baca Juga:  Bermodal Unggul Head to Head, Madura United FC Target Amankan Kemenangan atas Persib Bandung

“Persiapan kami memang kurang matang. Karena pembinaan yang kami lakukan juga kurang maksimal,” ujar pria yang karib dipanggil Ardi itu, Senin (26/6/2023).

Ardi mengungkapkan, gagalnya FPTI Sampang naik podium pada Kejurprov dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya karena tidak adanya anggaran pembinaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sampang. Bahkan, untuk berangkat ke Kejurprov, atlet harus patungan.

Pihaknya menggalang iuran sukarela dari orang tua atlet. Uang itu untuk akomodasi selama tiga hari mengikuti Kejurprov. Mulai dari transportasi, penginapan hingga konsumsi. Sebab, untuk Kejurprov, KONI hanya memberi uang sebesar Rp1 juta. Uang itu pun disebut tidak cukup.

“Tujuh atlet dan empat pengurus cabor. Penginapan saja per kepala Rp50 ribu per malam. Kami di sana tiga malam dengan konsumsi tiga kali sehari,” keluh Ardi.

Baca Juga:  Penerima RST di Pamekasan Menyusut, Tahun Ini Baru 2 Orang

Bahkan, untuk menutupi kekurangannya, pihaknya harus meminjam uang sebesar Rp1,8 juta ke orang tua atlet. Dengan begitu, pada Kejurprov Jatim seri pertama ini, FPTI Sampang menyisakan utang. Pihaknya berjanji akan melunasi utang tersebut menggunakan dana hibah tahun 2024.

Tidak hanya itu, tidak adanya anggaran pembinaan disebut sebagai alasan utama atletnya gagal di Kejurprov. Karena selama persiapan, kesehatan dan kebugaran tubuh atlet kurang terjaga. Sehingga, gizi atlet kurang diperhatikan. Pihaknya pun tidak bisa berbuat apa-apa.

“Kami tidak bisa memberikan gizi yang cukup untuk atlet. Di Kejurprov tahun lalu masih mending kita dapat perunggu,” sambung Ardi.

Pewarta: Ali Wafa

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *