KABARMADURA.ID | SUMENEP–Hingga masuk tahun 2023, masalah korsleting penerangan jalan umum (PJU) di Sumenep tidak kunjung teratasi. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep mengaku tidak mampu menyelesaikan persoalan itu.
Sementara itu, di tahun ini juga, Disperkimhub Sumenep mendapatkan anggaran yang cukup besar untuk pemasangan titik baru di area Kecamatan Kalianget, nilainya Rp1,5 miliar tahun 2023.
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Keselamatan, Disperkimhub Sumenep Dadang Dedy Iskandar menyampaikan, kasus itu memang sulit diatasi, karena ada beberapa titik, termasuk di area perkotaan sendiri sangat sulit diatasi.
“Ya di daerah kota sendiri memang banyak yang mati, kami kadang yang di pelosok yang diambil dan diganti ke titik yang mati di kota,” kata Dadang.
Ditambah lagi anggaran perawatan PJU di tahun ini nihil. Sempat ada anggaran di tahun 2022, nilainya tembus Rp1 miliar. Meski begitu, masih dianggap tidak cukup. Sebab, tidak hanya digunakan untuk mengganti lampu yang mati, tetapi juga untuk keseluruhan, seperti timer, pembelian atau perbaikan kabel.
Sehingga jika dana itu digunakan untuk mengganti lampu LED yang sudah rusak atau mati, tidak memungkinkan, sebab harganya sekitar Rp5 juta per unit lampu.
“Makanya memang lampu yang mati-mati itu coba diperbaiki, tetapi memang jarang yang bisa. Maka persoalan lampu ini masih sulit diatasi,” imbuhnya.
Pewarta: Moh Razin
Redaktur: Wawan A. Husna