KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan juga mendapat mandat diberi menekan prevalensi stunting. Salah satu kegiatannya adalah pendidikan usia dini (PAUD) holistik integratif (HI).
Berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik), jumlah PAUD di Pamekasan sebanyak 975 lembaga. Namun Disdikbud mencatat, 313 di antaranya masuk dalam lokus stunting di Pamekasan. Kendati demikian, kegiatan PAUD HI itu hanya diterapkan di 52 PAUD.
Menurut Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini, 312 PAUD tersebut berada di 50 lokus stunting Pamekasan. Sedangkan alasan hanya menerapkan PAUD HI di 52 PAUD, karena kurangnya kesiapan pengelola PAUD.
Pada penerapan PAUD HI, jelas Zaini, kurikulumnya tidak ada perubahan signifikan, sama dengan penyelenggaran PAUD pada umumnya. Artinya, tetap mengacu pada kurikulum merdeka. Namun untuk memastikan programnya optimal, pihaknya memantau secara berkala.
Selain itu, pada tahun 2023 mendatang, kata Zaini, Disdikbuk akan berupaya menambah PAUD yang dilibatkan dalam penerapan PAUD HI.
“PAUD HI ini seratus persen akan kami garap, tinggal kesiapan sekolahnya, targetnya 2023 kami tuntaskan,” ujar Zaini, Kamis (3/11/2022).
Dalam PAUD HI, imbuh Zaini, programnya tidak hanya fokus pada sektor pendidikan, melainkan dari aspek kesehatan anak di sekolah, keamanan sekolah, penanganan kebencanaannya, dan kebersihan lingkungannya.
Dalam hal ini, perannya tidak langsung diambil Disdikbud, tetapi beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya ikut mengintervensi.
“Kalau sekolah harus sehat lingkungannya, yang intervensi dinas lingkungan hidup,” paparnya.
Reporter: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Wawan A. Husna