KABARMADURA.ID | Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar penggunaan obat cair seperti sirop dihentikan. Hal itu menyusul temuan kasus gangguan ginjal akut terhadap anak yang diduga disebabkan oleh obat cair.
Selain itu, sejauh ini belum ditemukan kasus gangguan ginjal akut pada anak di beberapa rumah sakit di Madura.
Dokter Spesialis Anak di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep Anita Febriana mengutarakan, sejak adanya informasi itu, belum ada kasus gangguan ginjal akut yang menyerang pada anak yang dirujuk ke RSUD Sumenep.
“Jadi, di Sumenep belum ada kasusnya ya, sementara kami ikut imbauan atau anjuran dari IDAI tentang larangan sementara pengobatan cair,” ujarnya.
Menurutnya, yang pernah ada pasien ginjal pada beberapa bulan yang lalu sebanyak dua kasus. Tetapi, ini tidak termasuk kasus ginjal yang saat ini langsung mendadak.
Direktur RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang, dr. Agus Akhmadi menyebut, sejauh ini belum ada kasus gagal ginjal yang menimpa anak di RSUD dr. Mohammad Zyn. Pasien gagal ginjal hanya dari kelompok orang dewasa. Setiap harinya, terdapat pasien gagal ginjal melakukan cuci darah sebanyak 20 sampai 25 pasien.
“Kalau di RSUD Sampang belum ada anak gagal ginjal. Semuanya masih dari kalangan orang dewasa,” sambungnya.
Hal yang sama disampaikan Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan Nunuk Kristiyani. Sampai saat ini belum ada pasien gagal ginjal anak yang terdata di instansinya. Pihaknya meminta masyarakat agar jangan panik, namun tetap waspada.
“Yang sempat ditangani kami adalah gangguan ginjal akut paska infeksi kuman streptococcus. Jadi, penyebabnya jelas,” ungkap Anita. Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan Nunuk Kristiyani menyampaikan, sampai saat ini belum ada pasien gagal ginjal anak yang terdata di instansinya. Pihaknya meminta masyarakat agar jangan panik, namun tetap waspada.
“Tidak masalah menggunakan parasetamol jika memang membutuhkan, karena bukan parasetamolnya yang dicurigai menyebabkan kejadian gagal ginjal akut tapi bahan pelarutnya.” jelasnya.
Saat anak demam, ukur suhu tubuh dengan termometer, pastikan asupan cairan tercukupi, evaluasi bagaimana jumlah dan frekuensi buang air kecil (BAK).
“Jika produksi kencing menurun, ada perubahan warna seperti BAK warna pekat, seperti teh, atau bahkan tidak BAK sama sekali, segera datang konsultasi ke dokter,” tukasnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumenep Abdul Azis juga mengungkapkan, tidak ada kasus gagal ginjal akut pada anak-anak karena minum obat cair atau sirop. Yang ada hanya penyakit gagal akut pada dewasa karena penyakit kencing manis, darah tinggi, bukan karena minum obat cair.
Reporter: Ali Wafa, Khoyrul Umam Syarif, Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna