Belum Temukan Penyebabnya, Getaran Bumi di Moncek Tengah Sumenep Disurvei Lagi

Uncategorized119 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Ahli seismologi/geofisika dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang telah mengadakan survei kedua kalinya di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep. Dalam survei untuk kedua kalinya itu, tim juga telah mengambil sampel sebagai bahan penelitian.

Survei kedua itu dilakukan pada Sabtu, 19 Agustus 2023, atau tujuh hari setelah munculnya fenomena alam berupa getaran dari dalam tanah disertai suara, tepatnya pada Sabtu 12 Agustus 2023 lalu.

Banner Iklan

Plt Kepala LPPM ITN Malang Ratri Andinisari menyebut, tim ahli geofisika ITN Malang mengambil sampling dengan metode ground penetrating radar (GPR). Kegiatan survei dengan GPR itu berupaya untuk menangkap gambaran tentang penampang di bawah permukaan tanah di lokasi kejadian.

Baca Juga:  RPJPD 2025-2045, Ketua PWI Pamekasan Singgung Wisata Pesantren

“Dugaan awal kami berangkat dari keberadaan rongga di bawah tanah itu. Hasilnya masih butuh waktu, paling cepat 3-4 hari dan paling  lama seminggu,” kata dosen ahli seismologi/geofisika itu, Minggu (20/8/2023).

Sebelumnya, dia menduga bahwa bunyi itu disebabkan rontoknya batuan karst akibat massa jenis batuan yang berkurang di musim kemarau sehingga agak berongga. pada survei yang kedua kalinya itu akan ditemukan dalam waktu seminggu.

“Ya semoga saja cepat diketahui penyebabnya,” paparnya.

Hal senada disampaikan Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITN Malang Ardiyanto Maksimilianu. Dia mengatakan, beberapa titik lokasi yang sudah dilakukan survei, namun masih butuh waktu untuk mengetahuinya. Dia memperkirakan akan mengetahui hasilnya pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca Juga:  Terjawab Penyebab Ketukan Suara Misterius di Tanah Moncek Tengah Sumenep 

Terdapat tiga lokasi pengambilan sampel dari pusat keluarnya bunyi, yang menurut sejumlah warga setempat seperti orang sedang menggali sumur disertai getaran dan dirasakan hingga 5 rumah di desa setempat.

“Tim survei sudah melakukan deteksi dengan alat GPR pada beberapa titik didampingi BPBD, selanjutnya tinggal menunggu hasil analisis data,” jelas ketua Tim Ahli Kajian Risiko Bencana Kabupaten Sumenep itu.

Pada Sabtu siang (19/8/2023) mulai pukul 11.30 sampai pukul 14.30, para ahli geofisika dari ITN Malang itu melakukan survei didampingi tim BPBD Sumenep, Plt camat Lenteng, dan disaksikan sejumlah warga setempat.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *