KABARMADURA.ID | Terbentuknya sebuah komunitas didasari oleh kesamaan visi. Termasuk di antaranya kesamaan rasa peduli terhadap ketimpangan sosial. Senyum Desa terbentuk karena para anggotanya memiliki keprihatinan yang sama terhadap kondisi masyarakat desa.
ALI WAFA, SAMPANG
Senyum Desa berdiri pada 27 Oktober 2017 di Kabupaten Sampang. Komunitas yang kini bereskalasi menjadi sebuah yayasan dirikan oleh Abdul Rozak (25). Kini, Senyum Desa tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sedikitnya, telah ada di 27 kabupaten/kota dari tiga provinsi.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga itu, merawat Senyum Desa bersama kurang lebih 700 pengabdi dari berbagai latar belakang. Dia melihat fakta miris bahwa pembangunan di desa belum merata. Akibatnya, banyak anak putus sekolah. Akses kesehatan begitu sulit.
Infrastruktur yang belum memadai dan medan yang amat sulit diakses menjadi penghalang desa untuk berkembang. Hal itu, membuat mereka tergerak untuk menciptakan sebuah perubahan. Gerakan pemuda agar anak-anak di pedesaan juga menggapai mimpi sebagaimana anak kota.
Bagi ayah dua anak itu, Senyum Desa merupakan wadah generasi milenial untuk turut serta melunasi janji-janji kemerdekaan di seluruh pelosok Nusantara. Semboyannya adalah; bergerak dengan hati, mengabdi untuk negeri. Mereka bergerak bersama atas nama kemanusiaan.
“Gerakan kami kalau di sosial, memberikan bantuan sembako. Kalau di pendidikan, kami ada program desa mengajar. Terus, masyarakat dimodali untuk buka warung kelontong,” ungkap pria asal Kecamatan Tambelangan itu, Minggu (12/2/2023).
Berdirinya Senyum Desa didorong oleh keprihatinan terhadap ketimpangan yang terjadi di sekitar mereka. Sebab, terdapat perbedaan mencolok antara desa dengan kota. Padahal sesungguhnya, mereka sama-sama masyarakat Indonesia. Mereka berhak mendapat perhatian yang sama.
Dari situ, mereka bergerak ke desa-desa terpencil dengan keyakinan kelak akan banyak generasi muda yang mengikuti jejak mereka, yang menikmati setiap proses perjuangan. Mereka menggalang donasi dari orang-orang dermawan untuk membangun masyarakat desa.
Sekarang, Senyum Desa berkembang begitu pesat dan menyebarluaskan jejaring di berbagai wilayah. Saat ini, pengurus pusat yayasan Senyum Desa Indonesia berkedudukan di Surabaya. Mereka bergerak di beberapa bidang, mulai dari sosial, pendidikan, kesehatan hingga ekonomi.
“Seperti yang kami lakukan baru-baru ini, yaitu memberikan bantuan tandon untuk masyarakat. Itu tandon ke tujuh yang kami berikan,” tutup peraih penghargaan Pemuda Pelopor Nasional tahun 2020 itu.
Redaktur: Moh. Hasanuddin