KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Berdasarkan peringkat tingkat kegemaran membaca (TGM) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Pamekasan masih berada di peringkat ke-21.
Hal itu menjadi perhatian khusus dari pegiat literasi Pamekasan. Perhatian khusus itu salah satunya datang dari Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Pamekasan Hendra Purnomo. Dia sangat menyayangkan atas peringkat yang disebut terbilang rendah itu. Pasalnya, Pemkab Pamekasan sedang gencar mengkampanyekan jargon kota literasi.
Menurut Hendra, faktor minimnya gemar membaca yang terjadi pada masyarakat dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya adalah pengadaan buku yang tidak memadai. Selain itu, juga kurangnya media ruang baca seperti perpustakaan daerah di setiap wilayah Pamekasan. Sehingga kegiatan membaca dan menulis tidak menyeluruh ke pelosok desa.
“Literasi memang tidak hanya sebatas membaca dan menulis yang sesederhana kita lihat. Di dalamnya harus bisa membawa perubahan lebih baik dalam pola pikir kita. Harus ada motivasi, sarana dan prasarana yang mendukung, maka secara tidak langsung itu merangsang kita untuk mau membaca dan melakukan kegiatan literasi lainnya,” jelas Hendra .
Harusnya, lanjut Hendra, pemerintah setempat menyediakan pengadaan buku yang memadai. Artinya, tidak hanya menambah pengadaan buku di ruang lingkup perpustakaan umum saja.
Dia juga menyinggung perlunya pemkab setempat menyediakan perpustakaan di setiap desa. Selain itu, memperluas cakupan program perpustakaan keliling hingga menjangkau pelosok desa. Langkah tersebut, sebagai upaya untuk menumbuhkan minat baca masyarakat.
Dengan demikian, terwujudnya realisasi kota literasi di Pamekasan, menurut Hendra, akan terjadi secara alamiah.
Untuk diketahui, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Pamekasan mendapatkan dana anggaran sebesar Rp200 juta untuk pengadaan buku di tahun 2023 ini. Sementara jumlah buku yang terdata di DPK terdapat 51 ribu eksemplar, yang terdiri dari 24.356 judul.
“Pengadaan buku dan perpustakaan keliling itu tidak hanya di bagian kota saja. Tapi harus mencakup ke pelosok desa. Juga penting untuk bersinergi dengan beberapa komunitas literasi di Pamekasan,” terangnya, Selasa (30/5/2023).
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Wawan A. Husna