KABARMADURA.ID | SUMENEP-Setelah mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, sejumlah tenaga kerja sukarelawan (TKS) tenaga kesehatan (nakes) kini mendatangi Pendopo Agung Keraton Sumenep untuk menemui Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Sayangnya, sesampainya di lokasi, Bupati Sumenep Achmad Fauzi tidak bisa langsung menemui, karena ada kegiatan di luar kota. Sehingga, di tempat khusus tamu bupati itu diwakili oleh kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Kesehatan (SDK) dan Sekretaris Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep serta kepala Bidang (Kabid) Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sumenep.
Sedangkan, Kepala Dinkes P2KB Sumenep Agus Mulyono tidak datang dari awal pertemuan, baik di DPRD hingga di Pendopo Agung Kertaon Sumenep. Saat dikonfirmasi melalui sambugan telepon pun tidak diangkat.
Para TKS nakes tiba di Pendopo Agung Keraton Sumenep sekira pukul 08.00 dan beraudiensi di tempat khusus tamu bupati Sumenep mengenai kesejahteraannya hingga pukul 09.46. Para TKS sejatinya ingin bertemu Kepala Dinkes P2KB Agus Mulyono.
Dalam audiensi itu, terjadi diskusi yang cukup panas antara tenaga sukarelawan (sukwan) tersebut dengan pejabat Dinkes P2KB dan BKPSDM Sumenep. Dalam adu argumen itu, mereka hanya meminta kepastian tentang kejelasan legalitas pada jabatannya selama ini.
“Kami ke sini hanya minta legalitas. Kasihan teman-teman kami sudah 16 tahun tidak mendapatkan apa-apa, pekerjaannya hampir sama dengan PNS. Terus apa bedanya,” kata Rini Antika, sukwan nakes yang bertugas di Puskesmas Batuputih, Selasa (4/10/2022).
Sementara itu, Erlin Susianto, sukwan dari Puskesmas Dasuk mengatakan, kedatangannya ingin memperjuangkan haknya, dirinya mengaku kecewa karena juga yang diinginkan ketemu kepala Dinkes P2KB juga tidak ditemui.
“Kami ke sini sebenarnya juga butuh Pak Agus (Kepala Dinkes P2KB Sumenep Agus Mulyono), bukan kabid atau sekretris. Selama ini kemana, Pak Agus, saya ini anaknya!. Selama ini ke mana, apa tindakannya pada kami ini,” tegas dia saat audiensi.
Dia mengatakan, ada tiga tuntutan, yakni prioritas tanggal masuk sukwan atau TMT, proritas sebagai tenaga kemanusiaan atau tenaga yang pernah menjadi relawan di waktu wabah Covid-19, dan poin kinerja atau beban kerja atau tenaga yang mempunyai beban kerja yang lebih berat di puskesmas.
Dia meminta agar TKS nakes segera diproses dalam penjaringan proritas PPPK, serta meminta agar bupati Sumenep mengluarkan peraturan bupati (perbup) khusus untuk mengakomodir tenaga kerja sukwan nakes dan nonnakes agar mendapatkan leglitas serta gaji dari dana APBD.
“Kami sudah lama mengabdi. Jadi layak ngotot minta kelayakan kesejahteraan dan kami akan ada agenda audiensi lagi sampai ada ditemui bupati dan menemukam titik terang ” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinkes P2KB Sumenep Slamet Budiharjo mengatakan, yang disampaikan para audiensi itu akan disampiakan kepada Kepala Dinkes P2KB Agus Mulyono agar ditindaklanjuti.
“Pada prinsipnya, kami akan bantu para TKS nakes apa yang memjadi keinginannya. Nanti agar disampaikan pada bupati Semenep melalui kepala Dinkes P2KB,” singkat Slamet.
Reporter: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna