KABAR MADURA | Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau sudah berakhir. Saat ini, Mei, mulai memasuki musim kemarau, khususnya di Sumenep.
Kepala BMKG Sumenep Usman Khalid mengatakan, prakirakan awal musim kemarau untuk wilayah Sumenep akan terjadi pada satu hingga tiga dasarian.
“Kalau sekarang ini kita pada masa musim kemarau,” katanya, Kamis (2/5/2024).
Meskipun musim kemarau, diprediksi hujan terkadang masih ada. Sedangkan puncak musim kemarau diprediksi Agustus-September 2024. Yang perlu diwaspadai dari saat ini, kata Usman, yakni tentang kebakaran dan kekeringan dan masalah krisis air.
Pada dasarian I-III Mei 2024, diperkirakan terjadi di Arjasa, Batang-Batang, Batuan, Bluto, Dungkek, Ganding, Gapura, Gayam, Giligenting, Guluk-Guluk, Kalianget, Kangayan, Kota Sumenep, Manding, Nonggunong, Pasongsongan, Pragaan, Raas, Sapeken, Saronggi dan Talango.
Kemudian dasarian I–III Juni 2024 diperkirakan terjadi di Ambunten, Batu Putih, Dasuk, Lenteng, Masalembu dan Rubaru. Dasarian 1 dimulai tanggal 1-10, dasarian II pada tanggal 10 hingga 20, dan dasaria III pada 21 hingga akhir bulan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Ach Laili Maulidi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) Sumenep Akh. Taufik mengatakan, menjelang kemarau saat ini sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya kekurangan air atau kekeringan, yakni tandon dan air.
“Dalam hal ini, jika ada laporan dari masyarakat, dan membutuhkan bantuan segera lapor, kami akan bantu jikalau masyarakat atau pihak desa melaporkan,” kata dia.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna