KABAR MADURA | Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menaikkan target jumlah perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan pada tahun ini. Hal itu dilakukan sesuai dengan instruksi dari kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan atau yang dikenal dengan BP Jamsostek, di mana pada 2026 kepesertaan nasional ditargetkan mencapai 70 juta kepesertaan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan Anita Ardhiana mengatakan, untuk mencapai target yang telah ditentukan itu perlu adanya kerja sama dengan pemerintah kabupaten (pemkab). Nantinya pemkab bisa mendorong perusahaan untuk memfasilitasi setiap pekerjanya dengan perlindungan kerja.
Anita menyebut, terdapat 1.200 perusahaan pada 2023 yang ditargetkan menjadi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Dari target itu terealisasi sebanyak 1.700 perusahaan. Sedangkan, untuk target 2024 sebanyak 2.000.
“Kenaikan ini berdasarkan amanah dari presiden bahwa di 2026 harus mencapai target 70 juta kepesertaan aktif secara nasional, sehingga di 2024 sudah mulai tingkatkan progresnya dari kantor pusat,”
Dia menjelaskan, target yang sudah ditentukan pada 2024 optimis bisa dicapai. Hal itu berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya. Namun itu bisa berjalan efektif apabila para pemberi kerja dari semua jenis pekerjaan bisa memiliki keberpihakan kepada pekerjanya untuk didaftarkan kepesertaan BP Jamsostek.
“Untuk pekerja penerima upah atau yang di bawah instansi mengalami kenaikan pembayaran iuran, tetapi tidak signifikan. Karena dasarnya adalah UMK, yang sebelumnya Rp11.500 menjadi 12.000 setiap orang, tapi itu pasti seiring dengan peningkatan manfaatnya,” tukasnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman