KABARMADURA.ID | PAMEKASAN –Bencana hidrometeorologi kerap terjadi di Kabupaten Pamekasan. Setidaknya, terdapat 7 kali bencana hidrometeorologi yang terjadi pada November 2022 hingga Maret 2023, yang berdampak di 13 kecamatan. Hal tersebut diungkapkan oleh pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Pamekasan Yusuf Wibiseno.
Yusuf mengungkap, bencana hidrometeorologi itu dipicu intensitas curah hujan yang cukup tinggi dan beberapa faktor lainnya. “Makanya pendataannya dari November 2022 hingga Maret 2023. Hampir seluruh wilayah di Pamekasan terdampak bencana ini. Daerah pantura biasanya longsor, kalau di daerah selatan, banjir,” terangnya kepada Kabar Madura.
Dikatakan Yusuf, wilayah yang kerap kali mengalami banjir adalah di sekitar perkotaan, seperti di daerah Kelurahan Jungcangcang, Parteker, Patemon, Sumedangan, dan Laden. Sementara untuk daerah utara, rentan terjadi longsor dan gempa bumi, seperti daerah Waru, Batumarmar, dan wilayah utara lainnya.
Mirisnya, dalam penanggulangan bencana tersebut, BPBD tidak memiliki anggaran yang pasti dari pemerintah setempat. Hanya mendapatkan anggaran berupa bantuan tidak terduga (BTT) pada setiap bencana yang terjadi.
Kendati demikian, Yusuf mengaku, hal tersebut bukan menjadi kendala dalam melakukan penanggulangan bencana. Pasalnya, sudah ada tim reaksi cepat (TRC) yang terdiri dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di Pamekasan.
“Di sini kita tidak ada anggaran, adanya cuman BTT. Itu pun nominalnya disesuaikan dengan jenis bencana yang terjadi. Jika ada bencana longsor dan diperlukan perbaikan, maka anggaran khusus itulah yang cair. Tapi, di sisi lain, kita ada tim reaksi cepat dari OPD lain,” terangnya.
Bencana hidrometeorologi
November 2022- Maret 2023
Banjir: 6 kejadian
Tanah longsor : 24 kejadian
Cuaca ekstrem : 19 kejadian
Gempa bumi : 1 kejadian
Kebakaran hutan dan lahan: 3 kejadian
Gelombang ekstrem dan abrasi : 1 kejadian
Lain-lain (pohon tumbang, dan bencana lainnya): 23 kejadian .
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Moh. Hasanuddin