KABARMADURA.ID | SAMPANG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang menyampaikan penentuan titik lokasi yang akan mendapatkan bantuan air bersih bagi desa terdampak kekeringan kritis menjadi wewenang kepala desa (kades) bersangkutan.
Plt. Kepala BPBD Sampang Putut Tri Cahyoko, melalui Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Moh. Imam mengatakan, pendistribusian bantuan air bersih periode September sudah mulai berlangsung.
“Kami melanjutkan dari sisa bulan Agustus kemarin, semoga cepat selesai. Penentuan lokasi itu menjadi wewenang kades,” ujarnya kepada Kabar Madura, Selasa (12/9/2023).
Imam menjelaskan, pendistribusian bantuan air bersih di Sampang sudah mencapai 85 persen. Dia mengaku, pendistribusian mengalami keterlambatan lantaran beberapa kendala, salah satunya jarak tempuh dan kondisi jalan.
“Baru mencapai 85 persen, karena jarak yang kami tempuh juga jauh. Kami menargetkan akhir bulan ini selesai,” tambahnya.
Pihaknya mengaku akan berkoordinasi kembali dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur jika musim kemarau masih berlanjut hingga Oktober mendatang. Hal itu untuk membicarakan tambahan bantuan.
“Kami saat ini tengah memaksimalkan dana bantuan droping air bersih untuk 62 desa kering kritis itu. Setelah itu, kami akan berkoordinasi kembali dengan Pemprov Jatim,” jelas Imam.
Selain akan meminta tambahan bantuan droping air bersih ke Pemprov Jatim, Imam menyebut, BPBD Sampang juga mengupayakan untuk melakukan komunikasi dengan para pengusaha yang berada di Sampang.
“Mungkin nanti ada bantuan dari para pengusaha, kami masih mau koordinasi,” tutupnya.
Pewarta: KM70
Redaktur: Sule Sulaiman