KABARMADURA.ID | BANGKALAN -Kesadaran masyarakat Bangkalan tentang antisipasi kecelakaan kerja atau asuransi suatu profesi cukup rendah. Kondisi itu dibuktikan dengan belum tercapainya target peserta di Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Ketenagakerjaan. Sesuai data di instansi tersebut, target pencapaian tahun ini berada di angka 39 ribu peserta.
Sedangkan capaiannya, masih di angka 33 ribu peserta. Kemudian, untuk peserta non penerima upah, baru tercapai 18 ribu peserta dari target 36 ribu peserta. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan wilayah Madura di Bangkalan Rizky Nurul Azizah, Minggu (25/9/2022).
Dia mengaku, sulit mencapai target peserta BPJS Ketenagakerjaan. Data kepesertaan terhitung sejak Januari 2022. Namun hingga pertengahan September, realisasi kepesertaan sulit tercapai. Salah satu faktornya, rendahnya kesadaran masyarakat. Terutama, para pekerja non upah. Seperti, petani, nelayan, pedagang dan lainnya.
“Sepertinya mereka (pekerja non upah red) belum membutuhkan adanya asuransi. Makanya peminatnya masih sedikit,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Seharusnya, asuransi menjadi penting dan harus dimiliki oleh semua pekerja. Sebab, kecelakaan saat melakukan pekerjaan bisa terjadi kapan saja tanpa diinginkan. Sehingga fungsi atau manfaat asuransi tidak lain sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan ketika bekerja.
Pihaknya berencana, akan menggandeng pihak kecamatan, organisasi perangkat daerah (OPD). Terutama yang membidangi setiap jenis pekerjaan. Salah satu tindakannya, dengan menggelar sosialisasi di tingkat kecamatan maupun OPD. Sehingga jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan mampu mencapai target.
Sementara itu, salah satu pekerja toko modern di Bangkalan Achmad Djunaidi mengaku, selama ini belum pernah mendapatkan tawaran pengajuan untuk menjadi peserta BPJS. Sebab, tempat dirinya bekerja tidak ada yang memberikan informasi dan mendukung dirinya agar bisa mendapatkan asuransi pekerjaan.
Senada diungkapkan seorang nelayan di Bangkalan Moh. Holil. Menurutnya, di tahun 2020 memang ada program asuransi yang diberikan terhadap para nelayan secara gratis. Namun, di tahun 2021 hingga 2022 program tersebut sudah tidak ada lagi. Padahal sudah banyak nelayan yang menunggu program tersebut agar tidak mendaftar secara mandiri.
“Karena dulu pernah disubsidi, jadi sekarang juga masih menunggu itu lagi,” responnya.
Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
Target
39 ribu peserta
Capaian
33 ribu peserta
Kekurangan
6 ribu peserta
Kepesertaan Non Upah
Target
36 ribu peserta
Capaian
18 ribu peserta
Kekurangan
18 ribu peserta
Reporter: Helmi Yahya
Redaktur: Totok Iswanto