KABARMADURA.ID | SAMPANG – Setoran pendapatan asli daerah PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Bakti Artha Sejahtera Sampang (BASS) belum sepenuhnya maksimal. Tercatat, bank perkreditan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang itu pernah tidak setoran pendapatan untuk daerah.
Sesuai laporan keuangan, pada tahun 2021, PT. BPRS BASS yang dikenal dengan sebutan Bank Sampang itu diketahui tidak menyetorkan bagian laba tahun 2020, karena pada laporan keuangan mengalami kerugian.
Sementara pada kinerja tahun 202 hanya mampu menyetor Rp500 juta. Sedangkan untuk kinerja tahun 2022 pihaknya menargetkan bisa menyetor lebih banyak, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni Rp1 miliar pada tahun 2023.
“Iya, di tahun 2021 tidak menyetor PAD, kita mengalami kerugian, karena pembiayaan tingkat kredit macetnya cukup tinggi pada saat itu,” ujar Direktur Utama PT BPRS BASS Syaifullah Asyik saat dikonfirmasi Kabar Madura, pada Rabu (15/3/2023).
Kata dia, kredit macet atau NPF tahun 2020 itu sebesar 30 persen, sehingga tidak bisa setor PAD, akan tetapi Bank Sampang kondisi saat ini, angka kredit tersebut sudah di bawah 4 persen, persisnya di angka 3,8 persen. Angka itu sudah jauh dari ketentuan OJK maksimal 7 persen.
“Tetap kita upayakan penyelesaian kredit macet ini, kita sudah melakukan lelang, mediasi bersama dengan ke pihak kejaksaan dan bekerjasama dengan KPKNL untuk melaksanakan lelang dan upaya lainnya,” bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Komisaris Utama PT BPRS BAS Sampang Umi Hanik Laila menegaskan, kinerja tahun 2020 tidak menyetor deviden, sementara pada kinerja 2021 difokuskan perbaikan sistem dan manajemen serta peningkatan kualitas SDM, perbaikan kualitas pembiayaan atau kredit.
“Dari berbagai upaya perbaikan ini, sehingga dari kondisi rugi, tahun 2021 alhamdulillah Bank Sampang bisa membukukan laba dan bisa setor PAD lagi,” Ulasnya.
Disinggung terkait adanya tambahan penyertaan modal sebesar Rp2,5 miliar itu, Ummi Hanik mengungkapkan, bahwa suntikan modal itu untuk memenuhi komitmen pemkab setor modal hingga Rp40 miliar secara bertahap.
“Tahun 2022 akan setor PAD Rp1 miliar atau 2 kali lipat dari tahun lalu, hal ini seiring dengan mulai menampakkan hasil dari usaha penyelesaian pembiayaan bermasalah yang terus dilakukan perbaikan,” tutupnya.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Mohammad Khairul Umam