Bunyi Ketukan Teratur dari Getaran Tanah di Sumenep Bikin Bingung Pakar

News172 views

KABAERMADURA.ID | SUMENEP-Fenomena terjadinya getaran tanah disertai bunyi di Desa Moncek Tengah, Sumenep, masih membuat penasaran berbagai kalangan. Sejak terjadi pada Sabtu (13/8/2024) sampai saat ini, lokasi kejadian di Dusun Tengah, RT 07, RW 02, Desa Moncek Tengah Kecamatan Lenteng Sumenep masih jadi perhatian masyarakat.

Berdasarkan pantauan Kabar Madura di lokasi kejadian, kondisi masyarakat sekitar saat ini masih panik, meski tanda polisi sudah mulai dicabut. Bahkan, warga setempat, Agus Maulidi, masih dirundung kekhawatiran karena belum tahu kejelasan penyebab fenomena itu. Dia ingin secepatnya mengetahui penyebabnya, sehingga masyarakat tidak panik.

“Sebenarnya harapan masyarakat hanya satu, yakni ingin mengetahui bunyi dan getaran itu sehingga tidak panik lagi. Meski diimbau jangan panik, masyarakat masih panik, karena belum mengetahui di balik getaran itu,” ucap Maulidi.

Selain pakar geologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah meneliti, tim ahli Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang juga datang ke Sumenep untuk meneliti lokasi terjadinya fenomena aneh itu.

Baca Juga:  200 Kuda Disiapkan untuk Menari dan Atraksi di Jalanan Sumenep

Saat ditemui Kabar Madura, Plt Kepala LPPM ITN Malang Ratri Andinisari mengatakan, kedatangannya hanya mensurvei lapangan. Setelah itu akan mendatangkan tim untuk melakukan survei secara mendalam dari sisi geolistrik.

“Kami telah berkoordinasi dengan pihak BMKG bahwa akan melakukan survei dari sisi geolistrik, hasilnya nanti akan dipadukan,” katanya, Selasa (15/8/2023).

Geolistrik yang dimaksud, yakni untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Sedangkan yang akan dilakukan adalah akan mengalirkan arus dan dibentangkan ke seluruh wilayah yang terdampak getaran itu.

Setelah mendapatkan datanya, nantinya akan dikomparasikan dengan data geosemik dari BMKG.

“Jadi, nantinya akan mengumpulkan data-data, setelah itu akan diketahui penyebab ketukan bunyi tersebut,” bebernya.

Namun Ratri juga memberi perkiraan, Awal mula terjadinya getaran itu diduga karena gesekan bebatuan keras akibat suhu panas musim kemarau. Sehingga lama kelamaan batunya rontok lalu menimbulkan getaran. Namun mengenai yang munculnya ketukan bunyi dari getaran tanah itu masih dianalisa.

Baca Juga:  Gugat Cerai di Pamekasan Mendominasi, Aktivis Perempuan: Bentuk Kemandirian dan Keberanian Perempuan

“Ini hasil sementara, jawaban pastinya nanti setelah kami melakukan pengecekan dari sisi geolistrik ya,” papar Ratri.

Berdasarkan pengalamannya meneliti, hanya di Moncek Tengah yang terjadi seperti itu, Baginya, hal itu menarik untuk diteliti dan untuk mengetahui penyebabnya.

“Masalah ketukan dan getaran tanah pernah ada di Yogyakarta dan di Ponorogo, namun ketukannya acak acakan, kalau di sini kan teratur,” ucap dia.

Dia menegaskan, penelitian tersebut akan menjadi kajian resiko kebencanaan di Sumenep. Sampelnya adalah kondisi alam di Moncek Tengah. Hasil penelitian ini juga disebut akan bermanfaat untuk jangka panjang.

Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *