KABARMADURA.ID | SUMENEP-Meski tidak terlalu turun signifikan, menurut Bupati Sumenep Achmad Fauzi, angka kemiskinan 2022 di Sumenep mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu merupakan banyak program yang direalisasikan secara optimal.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep itu mengungkapkan beberapa program telah dilakukan, seperti program pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH). Program itu dikucurkan ribuan unit di setiap tahunnya, baik yang didanai daerah maupun pusat.
“Tahun ini ada beberapa program juga untuk pengentasan kemiskinan, seperti program BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja rentan di Sumenep,” kata pria dengan sapaan Cak Fauzi itu.
Program BPJS Ketenagakerjaan itu juga sebagai jaminan sosial jika terjadi kecelakaan kerja. Selain itu, untuk menekan angka kemiskinan di ujung timur Pulau Madura ini. Dengan program tersebut, seperti pertanda Bupati Fauzi belum puas dengan capaian tersebut. Sebab, turunnya angka kemiskinan belum mencapai target yang diinginkan.
Ke depan, Fauzi juga menargetkan penurunan angka kemiskinan di Sumenep bisa lebih tinggi.
“Maka semua stakeholder harus saling gotong royong menekan penurunan angka kemiskinan di Sumenep ini,” imbuhnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu juga memaparkan, penurunan angka kemiskinan menjadi fokus utama pemerintah daerah. Sehingga dia juga mengimbau agar seluruh unsur dapat membantu, termasuk pemerintah desa harus membantu itu.
“Tentang itu kami sudah disampaikan. Pendamping desa juga harus memberikan masukan kepada desa agar angka kemiskinan bisa tekan,” paparnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2019 angka kemiskinan Sumenep turun cukup tinggi daripada 2018. Begitu juga di tahun 2020, turun sekitar 0,68 persen.
Pada 2021, penduduk miskin di Sumenep sebanyak 224 ribu jiwa atau 20,51 persen. Sedangkan pada 2022, penduduk miskin berjumlah 206 ribu jiwa atau 18,76 persen. Artinya, dalam setahun terakhir pemerintah daerah Sumenep berhasil mengeliminasi sekitar 18 ribu masyarakat miskin. Perununannya signifikan, mencapai 1,75 persen.
“Sekarang angka kemiskinan kita turun menjadi 18,76 persen, sebelumnya 20,55 persen. Kami targetkan tahun depan bisa meningkat,” pungkasnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna