KABARMADURA.ID | SAMPANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang gelar pelepasan pasien pasung dan penguataan pemberdayaan kelompok masyarakat Forum Bina Insan Madulang. Kegiatan tersebut dalam rangka pengembangan inovasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Omben. Bertempat di Desa Madulang Kecamatan Omben Sampang, Senin (3/4/2023).
Kegiatan pelepasan pasien pasung oleh Bupati Sampang H. Slamet Junaidi itu sebagai salah satu rangkaian kegiatan dari inovasi Selempang Mera Aba Idi Puskesmas Omben, (Selamatkan Pasien Pasung Melalui Tim Samurai Orang Dengan Gangguan Jiwa ODGJ Berat agar Berdaya Guna, Mandiri, dan Produktif).
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penangan orang dalam gangguan jiwa agar menekan kasus pasung di Kabupaten Sampang khususnya di wilayah kerja Puskesmas Omben.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang dr. Abdulloh Najich menuturkan, inovasi untuk kesehatan merupakan sebuah keharusan, salah satunya inovasi Salempang Mera Aba Idi, dalam upaya penanganan pasien ODGJ yang lebih baik.
Kata dia, sejatinya inovasi Salempang Mera Aba Idi itu sudah lama direncanakan, sekitar tahun 2018. Dalam pelaksanaan inovasi itu dibutuhkan kerja sama yang baik dari berbagai pihak terkait, yakni dalam upaya penanganan kuratif dan rehabilitatif terhadap para pasien ODGJ tersebut.
Inovasi Selempang Mera adalah upaya Puskesmas Omben untuk membebaskan ODGJ yang dipasung dengan pemutusan rantai yang dilakukan oleh Tim Samurai ODGJ di Kecamatan Omben. Terdapat 8 ODGJ telah dilepas pasung. Kemudian total se-Kabupaten Sampang ada sebanyak 1.333 pasien ODGJ bebas pasung.
Menurutnya, pasien ODGJ yang dipasung juga buruh support dari lingkungan sekitar untuk sembuh dan bisa beraktivitas normal kembali. Untuk itu, kehadiran inovasi Selempang Merah Aba Idi diharapkan dapat mengurangi pasien ODGJ yang dipasung.
“Kami berkomitmen akan selalu memberikan inovasi-inovasi untuk kesehatan. Melalui Selempang Merah ini, kami mengajak semua lapisan masyarakat juga ikut berperan aktif dan lebih peduli terhadap ODGJ ini,” tutur dr. Najih dalam sambutannya.
Di tempat yang sama, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menegaskan, agar para tenaga kesehatan dan jajaran dapat melayani masyarakat sepenuh hati. Jangan membedakan ataupun mengisolasi para penderita ODGJ, khususnya di daerah yang dikenal dengan slogan kota Bahari ini.
Inovasi Selempang Mera Aba Idi merupakan momentum yang tepat untuk menumbuhkan kesadaran dan mendorong langkah yang tepat dalam penanganan ODGJ di Sampang. Sebab Mereka berhak mendapatkan hidup yang layak seperti halnya masyarakat pada umumnya dan kita yakin bahwa treatment pemasungan bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia.
Untuk itu, harus ada sinergis berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak terutama OPD terkait agar para ODGJ bisa didorong kesembuhan dan pemilihannya, sehingga bisa menjadi bagian dari masyarakat berdaya guna, produktif dan mandiri.
Maka pihaknya minta agar masyarakat sekitar juga membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan tidak memperlakukan ODGJ dengan semena-mena.
“Tentunya, Inovasi Selempang Mera ini bisa menjadi model acuan dalam upaya penanganan ODGJ secara efektif dan integratif, kami harapa inovasi ini bisa direplikasi oleh puskesmas lain di berbagai wilayah,” tutupnya.
Untuk diketahui, hadir dalam kesempatan tersebut, sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait beserta jajaran, direktur RSUD dr. Mohammad Zyn, camat dan Forkopimcam Omben, kepala Puskesmas Omben beserta jajaran tokoh agama dan masyarakat serta tamu undangan lainnya.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Wawan A. Husna