Bupati Sampang Sidak Pasar Margalela, Cek Kesiapan Tampung Pedagang Limpahan Pasar Srimangunan

News54 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SAMPANG-Bupati Sampang H. Slamet Junaidi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Margalela dengan didampingi Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Chairijah, Rabu (30/8/2023). Sidak ini dalam rangka memastikan kesiapan Pasar Margalela menampung pedagang yang akan direlokasi dari Pasar Srimangunan. 

“Saya pengen memastikan dari kecukupan tempat para pedagang yang akan direlokasi ke sini, baik dari pedagang ikan, ayam, dan penjual sayuran. Alhamdulillah, tadi laporan dari kepala Diskoperindag malah lebih katanya,” ujar Haji Idi, sapaan akrabnya.

Banner Iklan

Dia mengungkapkan, alasan pemerintah kabupaten (pemkab) melakukan relokasi pedagang di Pasar Srimangunan ke Margalela karena semata-mata untuk modernisasi pasar.

“Tentunya yang kami lakukan hanya untuk masyarakat, bukan kepentingan pribadi ASN dan sebagainya,” jelas politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) tersebut.

Secara mengejutkan, Haji Idi juga membenarkan soal adanya jual beli kios di Pasar Srimangunan. Akan tetapi, menurutnya, itu budaya tidak baik yang dilakukan kepemimpinan sebelumnya.

“Memang dulu kios-kios diperjualbelikan. Akhirnya para pedagang merasa memiliki, bukan cuma sekedar membayar retribusi. Sekarang mereka merasa memiliki, akhirnya enggan untuk direlokasi. Sebenarnya tidak ada regulasi yang mengatur tentang sewa menyewa itu, kalau retribusi iya,” jelasnya.

Baca Juga:  Ratusan Pedagang di Sampang Demo Tolak Srimangunan Jadi Pasar Modern

Sehingga, dia menekankan kepada pedagang untuk segera melapor jika ada oknum yang memperjualbelikan kios pedagang. Sebab, dia memastikan bahwa di bawah kepemimpinannya bebas dari jual beli kios pasar.

“Kami dorong itu supaya tahu siapa yang menjual. Kalau di masa pemerintahan kami sejak tahun 2019, saya pastikan tidak ada insiden jual beli (kios pasar),” tegasnya.

Kepala Diskoperindag Sampang Chairijah menyebut, Pasar Margalela bisa menampung 940 pedagang. Sedangkan, yang akan direlokasi ke Pasar Margalela sebanyak 869 pedagang. Sehingga dia mengklaim masih ada sisa tempat.

“Jadi sisanya di sini tinggal 71 tempat,” kata Chairijah.

Selain itu, dia menambahkan, fasilitas Pasar Margalela akan segera terpenuhi. Pihaknya akan mengupayakan selesai sebelum tahun 2024. Dia juga berjanji akan menertibkan administrasi pasar, agar tidak ada lagi kasus jual beli kios.

“Ke depan kami tertibkan secara administrasi,” tukas Charijah.

Sementara Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI)  Sampang Moh. Iksan Budiyono memaparkan, pihaknya masih akan melakukan kajian-kajian soal urgensi relokasi pedagang tersebut.

Baca Juga:  Realisasi Tanam Padi Menurun, Bulog Klaim Stok Beras di Pamekasan Masih Aman

“Jadi kami belum mengarah ke relokasi itu. Waktu kami melakukan demo di depan kantor pemerintah, sudah ada kesepakatan bahwa relokasi ini ditangguhkan, sambil lalu menunggu kajian-kajian semua stakeholder,” ucapnya.

“Kami berharap ada surat dari pemerintah setempat untuk mengkaji soal relokasi ini. Meskipun tadi bupati turun ke Pasar Margalela ngecek-ngecek di sana untuk persiapan, dipersiapkan untuk siapa?,” imbuh Iksan.

Menurutnya, Pasar Margalela itu lebih cocok dijadikan pasar sore. Dia menilai itu konsep yang lebih bagus. Iksan juga mempertanyakan pemkab dapat rujukan dari mana mengenai rencana modernisasi pasar tersebut.

“Rujukannya kemana pengen menjadikan pasar modern itu?,” tegas Iksan.

Dia mengaku lebih setuju Pasar Srimangunan tetap menjadi pasar tradisional dan masih banyak pasar darurat lainnya yang perlu sentuhan pemerintah. 

“Mungkin lebih baik di Pasar Deg Gedek itu kalau mau dipindah ke Pasar Margalela,” tutup Iksan.

Pewarta: KM70

Redaktur: Sule Sulaiman 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *