KABARMADURA.ID | SUMENEP-Demi meningkatkan pemahaman penggunaan produk keuangan dan memanjakan nasabah, BPRS Bhakti Sumekar kini meluncurkan Tabungan Ukhuwah. Dalam peluncuran pada Rabu (6/9/2023) itu sekaligus digelar seminar literasi dan inklusi keuangan.
Disaksikan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo serta Direktur Utama (Dirut) BPRS Bhakti Sumekar Hairil Fajar, Tabungan Ukhuwah diluncurkan di Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA) Madura oleh Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jawa Timur Dedy Patria.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap Bank BPRS Bhakti Sumekar. Karena salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) Sumenep terus mengedukasi, berinovasi untuk kesehatan keuangan masyarakat.
“Kami tentunya mengacungkan jempol karena terus mengedukasi, berinovasi untuk kesehatan keuangan masyarakat,” tutur suami Nia Kurnia Fauzi itu.
Direktur Utama (Dirut) BPRS Bhakti Sumekar Hairil Fajar menerangkan, produk tabungan ukhuwah tersebut digagas untuk membangun emosional yang erat dengan para nasabah.
Dia berharap, program tabungan yang baru ini menjadi dasar penguat hubungan BPRS Bhakti Sumekar dengan nasabah dan beberapa sektor masyarakat. Apalagi, dalam Tabungan Ukhuwah ini banyak keunggulan yang bisa didapatkan oleh nasabah. Salah satunya, bagi hasil yang cukup tinggi. Nasabah juga berpeluang mendapatkan hadiah yang pengundiannya dilakukan setiap tahun.
Dalam peluncuran inovasi jenis tabungan tersebut, juga diadakan seminar literasi dan inklusi keuangan melibatkan camat dan kepala desa se-Sumenep. Dalam kegiatan ini juga dihadiri Sekda Sumenep Edy Rasiyadi dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
”Itu beberapa keistimewaan program baru itu, bahkan, nanti kami merencanakan pengundiannya itu akan dilakukan dua tahun sekali,” kata Hairil Fajar.
Sementara itu, Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jawa Timur Dedy Patria juga mengapresiasi langkah yang dilakukan BPRS Bhakti Sumekar. Sebab, edukasi dan sosialisasi produk layanan keuangan dan pembukaan produk keuangan itu penting.
Dia juga berharap, seminar literasi dan inklusi keuangan tersebut tidak berhenti begitu saja. Harus ada tahapan selanjutnya, sehingga desa menjadi lebih berdaya saing dan mampu meningkatkan aktivitas perekonomian.
“Kami selalu memberikan saran dan berharap terus ada kolaborasi dan sinergi antara OJK, pemerintah daerah, dan lembaga jasa, salah satunya Bank BPRS Bhakti Sumekar ini,” pungkasnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna