KABARMADURA.ID | PAMEKASAN – Cabang olahraga (cabor) sepak bola di Pamekasan gagal mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2023. Itu terjadi lantaran tim sepak bola Pamekasan kalah di pra Porprov Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Menurut Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pamekasan Djohan Susanto, salah satu penyebab gagalnya cabor sepak bola melenggang ke porprov karena keterbatasan anggaran. Sebab itu, dia mengaku, persiapan tim sepak bola menjadi kurang maksimal.
“Secara teknis saya kurang tahu, apa yang menyebabkan kami kalah di pra (porprov, red) kemarin. Tapi yang jelas, secara keseluruhan dalam persiapan porprov, tantangan atau kendala utamanya itu ada di dana hibah yang minim,” terangnya kepada Kabar Madura, Senin (28/8/2023).
Djohan mengungkapkan, KONI hanya mendapatkan alokasi dana Rp1 miliar untuk keikutsertaannya di porprov tahun ini. Dia menganggap anggaran itu sangat minim, sebab harus menkaver 220 atlet dari berbagai cabor. Mulai dari pemenuhan kebutuhan ketika latihan, seperti transportasi, konsumsi, akomodasi, dan lainnya, hingga pelaksanaan ketika ajang berlangsung.
Saat ini, lanjutnya, KONI tengah mengajukan dana tambahan ke pemerintah kabupaten (pemkab). Apabila nantinya pengajuan itu tidak disetujui, maka pihaknya berkomitmen akan tetap memfasilitasi para atlet yang sudah disiapkan.
“Masing-masing cabor tidak sama alokasinya. Kayak silat, kebetulan sudah dilaksanakan duluan, sekitar Rp40 juta. Itu baru satu cabor, belum lagi yang satu miliar itu baru turun separuh,” papar mantan ketua Askab PSSI Pamekasan tersebut.
Sementara itu, Pelatih Cabor Taekwondo Pamekasan Sudiyanto mengatakan, terdapat 9 atlet yang diikutkan pada ajang porprov tahun ini. Tujuh atlet puslatkab prioritas dan dua puslatkab mandiri.
Namun, dia menambahkan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti terkait anggaran yang akan dikucurkan kepada cabornya. Sebab, masih belum ada koordinasi lanjutan dengan pihak terkait. Dia mengaku saat ini tengah fokus pada pemusatan latihan, pertandingan, serta menjaga mental atlet.
“Atlet puslatkab mandiri biaya pelaksanaannya dibiayai oleh KONI, tapi tidak dapat uang transport selama latihan puslatkab,” ungkap Sudiyanto, Senin (28/8/2023).
Tidak jauh berbeda dengan cabor taekwondo, Pelatih Cabor Aermodelling Rudi mengatakan, pihaknya masih belum menerima anggaran untuk kegiatan porprov. Jika pun nanti tidak mendapatkan dana hibah, pihaknya akan berangkat secara mandiri. Terdapat empat atlet yang akan diberangkatkan; tiga laki-laki dan satu perempuan.
“Persiapan sudah 95 persen. Tinggal nunggu amunisi dari KONI saja. Mudah-mudahan mendapat hasil terbaik,” ujar Rudi, Senin (28/8/2023).
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman