KABARMADURA.ID | Siapa sangka, Vinsa yang hanya iseng dan tidak serius bisa meraih juara nasional. Ternyata setelah ditelisik lebih dalam, dia memiliki kebiasaan yang jarang dilakukan oleh anak seumurannya. Kebiasaan itu meluangkan waktu 10 menit setiap harinya untuk belajar.
IMAM MAHDI, SUMENEP
Vinsa Nur Hidayatullah terkejut saat namanya tercantum dalam daftar peraih pemenang Olimpiade Rihand Creative (ORC) 2023 bidang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang digelar secara online. Vinsa, sapaan akrabnya, memperoleh medali perak. Menurutnya, prestasi ini tidak disangka-sangka, mengingat dirinya mengikuti olimpiade ini hanya karena iseng dan tidak pernah ada target bisa jadi juara.
Setelah mendengar dirinya meraih medali perak, Vinsa mengaku badannya tiba-tiba kaku dari saking tidak menyangkanya. Apalagi ini menjadi prestasi akademik perdana Vinsa. Dia saat ini tengah mengenyam pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Sumenep.
Siswa kelahiran 2008 itu bercerita, tidak ada beban sedikitpun saat mengerjakan soal olimpiade, mungkin karena tidak ada target tertentu dan persiapan khusus. Soal selesai dijawab dalam waktu satu jam.
Dia menilai, medali perak ini berkat istikamah menyempatkan belajar meski hanya 10 menit setiap harinya. Selain itu, kata Vinsa, juga tidak lepas dari bimbingan gurunya di sekolah. Mereka tidak pernah kenal lelah memberikan pelajaran meski terkadang siswanya menyebalkan.
“Alhamdulillah, saya dapat prestasi di tahun 2023 ini. Semua berkat bimbingan para guru,” tegasnya kepada Kabar Madura, Kamis (10/8/2023).
Kunci sukses yang terpenting, lanjutnya, yaitu dukungan dan doa dari kedua orang tua. Vinsa menegaskan, sebelum akhirnya memilih mengikuti olimpiade itu, dia terlebih dahulu meminta doa restu dari orang tuanya.
Lebih baik gagal berkali-kali daripada tidak pernah mencoba sama sekali. Vinsa mengaku, prinsip itu yang dia pegang sejak dulu. Sehingga Vinsa tidak puas dengan apa yang didapatkan di kelas, dia selalu meluangkan waktu di luar sekolah untuk belajar.
“Pada intinya, harus belajar terus menerus secara istikamah. Saya baru menyadari bahwa keistikamahan itu membawa berkah,” papar Vinsa.
Selama ada kemauan, maka disitulah buah manis akan tiba pada saatnya. Terpenting bisa konsisten dalam jalur yang baik.
“Musuh terbesar dalam hidup adalah diri sendiri, jadi kendalikan lah diri sendiri sebelum mengendalikan orang lain,” tambah dia.
Prestasi Vinsa ini, dia persembahkan untuk keluarga, teman, dan terkhusus bagi guru yang telah banyak berperan dalam pendidikan yang telah dilaluinya. “Saya persembahkan prestasi ini untuk mereka. Terima kasih banyak atas semuanya,” tutupnya.
Redaktur: Sule Sulaiman