KABAR MADURA | Tahun ini sebanyak 1.309 calon jemaah haji (CJH) asal Pamekasan akan diberangkatkan. 158 jemaah di antaranya berstatus lansia.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Pamekasan Abdul Halim menyampaikan, sebagai upaya meringankan dan mencegah terjadinya gangguan kesehatan terhadap CJH lansia, Kemenag akan memberikan pelayanan khusus selama proses pemberangkatan hingga sampai di Mekkah, seperti penyediaan kursi roda.
Halim menyebut, pihaknya akan terus berupaya memberikan perhatian lebih kepada CJH lansia. Dengan demikian, keberangkatan CJH lansia Pamekasan diyakini akan aman, mulai dari proses pemberangkatan hingga kembali ke Kota Gerbang Salam.
“Untuk CJH lansia dipastikan akan mendapat perhatian dan perlakuan khusus. Selain dari Kemenag, juga dapat perhatian dari petugas kloter dan jemaah lainnya,” ungkapnya, Senin (29/4/2024).
Lebih lanjut, Halim mengaku, telah memetakan beberapa proses pelayanan bagi jemaah lansia, mulai dari memastikan kesehatan lansia, vaksinasi, penyediaan obat-obatan, pemilihan pendamping, hingga adanya manasik haji untuk lansia selama tahapan pemberangkatan.
Sedangkan jika sudah sampai di Tanah Suci, pihaknya mengimbau untuk memilih akomodasi yang mudah diakses, istirahat yang cukup, memperhatikan kesehatan, serta memberikan dukungan moral kepada setiap CJH lansia.
“Sebelum keberangkatan kami akan lakukan pemeriksaan kesehatan, ketersediaan obat, vaksin, dan memilihkan pendamping,” katanya.
Dia berharap, semua calon CJH terutama yang sudah lansia agar senantiasa terus memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Esa serta memantapkan niatnya bahwa perjalanan ini merupakan ibadah.
Selain itu, Halim menekankan agar jemaah dapat menjaga kesehatan fisik dan mental serta aktif menambah ilmu agama terutama berkenaan dengan manasik haji dan umrah.
“Semoga semua CJH dapat menjaga kesehatannya serta dapat memperdalam ilmu agama,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Imam Hosairi mengatakan, memang sudah selayaknya Kemenag Pamekasan menyediakan pelayanan khusus bagi jemaah lansia. Namun, dia menilai, tidak cukup hanya mengandalkan pelayanan dan pendampingan dari pemerintah, sebab yang paling utama dalam memaksimalkan pelaksanaan ibadah haji itu adalah pelayanan dan pendampingan dari pihak keluarga.
“Memang sudah seharusnya lansia diprioritaskan oleh Kemenag. Namun jangan mengandalkan itu, sebab pelayan dan pendampingan terbaik dapat diciptakan dari pihak keluarga yang berangkat haji bersama,” tutur politisi PKB tersebut.
Pewarta: Moh. Farid
Redaktur: Sule Sulaiman