Dandim 0826 Pamekasan Tegaskan Bianglala Dicek sebelum Beroperasi

News116 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | PAMEKASANInsiden putusnya rantai wahana permainan bianglala di Pasar Malam Sedangdang, Selasa malam (29/8/2023), menarik perhatian masyarakat. 

Berdasar pada video yang beredar di media sosial, terdapat sejumlah pengunjung yang sedang menikmati permainan tersebut histeris lantaran rantainya putus. Bahkan, ada penumpang yang panik dan menangis sebab bersama dengan anak-anaknya. 

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0826 Pamekasan Letkol Ubaydillah mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, sebab bianglala yang putus rantai itu langsung diberhentikan paksa. Dia menjelaskan, beberapa jam sebelum dioperasikan, seluruh wahana permainan sudah diperiksa terlebih dahulu dengan melibatkan pihak kepolisian dan lainnya. 

“Video yang bergoyang dengan kencang seperti di video itu, tidak ada orangnya. Itu terjadi karena diberhentikan secara paksa. Sebelumnya kami sudah melakukan pengecekan di setiap lokasi, wahana permainan, dan yang lain. Jika ada rantai putus, itu di luar kehendak kami,” terangnya, Rabu (30/8/2023). 

Baca Juga:  Enggan Pakai Bahan Pengawet, Ngatinem Pertahankan Kemurnian Khasiat Rempah-rempah pada Usaha Sari Herbalnya

Komandan Ubay mengungkap, apabila nantinya pihak pemilik bianglala tidak memperbaiki peralatan wahana, maka pihaknya tidak akan memberikan izin kembali untuk beroperasi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam memastikan kenyamanan pengunjung selama pasar malam berlangsung. Menurutnya, diselenggarakannya event itu untuk meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat. 

“Proses perizinannya, kami ajukan ke polres dan ke pemda. Jika tidak dapat izin mana mungkin, pasar malam ini terselenggara,” tegasnya. 

Sementara itu, Penanggungjawab Wahana Bianglala Taman Ria Fair Siti Aminah mengatakan, kejadian rantai putus itu sudah pernah terjadi sebanyak tiga kali. Insiden itu menjadi evaluasi tersendiri baginya dalam proses perawatan bianglala yang dimiliki. Dia mengaku, perbaikan alat dilakukan apabila sudah dirasa ada yang perlu diganti atau diperbaiki. 

Baca Juga:  PIP Diduga Diselewengkan, Legislator Sumenep Sebut Sistem BRI Bermasalah

Dia menjelaskan, bianglala yang rusak itu saat ini masih dalam proses perbaikan. Sehingga masih belum bisa dioperasikan kembali. 

“Kami rutin melakukan pengecekan sebelum beroperasi, seperti baut, gladiator, dan semacamnya. Untuk pemeliharaan alat, jika memang sudah ada yang perlu diperbaiki atau diubah, ya kita langsung ganti,” paparnya. 

Ditanya soal kapan terakhir kali mengganti rantai, Aminah tidak mengetahui secara pasti. Kemudian, dia juga menyebut, tidak ada kompensasi apapun kepada penumpang bianglala yang putus rantainya tersebut.

“Sekitar ada 3 hingga 4 orang yang ada di bianglala itu. Kejadian putus rantai ini terjadi tiga kalinya sekarang. Tidak ada kompensasi karena tidak ada korban cedera atau semacamnya,” tukasnya. 

Pewarta: Safira Nur Laily 

Redaktur: Sule Sulaiman

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *