KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pamekasan menyampaikan bahwa data penduduk di Pamekasan mengalami penambahan 6.988 orang. Itu berdasarkan data konsolidasi bersih (DKB) penduduk semester pertama 2023. Perbandingannya, dilihat pada DKB penduduk semester kedua 2022 lalu.
Fungsional Administrator Database Ahli Muda Disdukcapil Pamekasan M. Alfin Noer mengatakan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan data penduduk bertambah, di antaranya tingkat kelahiran dan penduduk pendatang. Dua faktor itu sangat mempengaruhi atas perubahan data kependudukan yang ada.
“DKB merupakan hasil peristiwa pendataan kelahiran, pindah domisili, dan kematian. Apabila sudah dipastikan ketunggalan datanya, maka data tersebut dirilis,” terangnya kepada Kabar Madura, Kamis (31/8/2023).
Alfin menjelaskan, pada semester kedua 2022 lalu, penduduk di Pamekasan mencapai 869.711 penduduk. Sementara pada semester pertama 2023 mencapai 876.699 penduduk. Dengan begitu, jumlah data penduduk tersebut mengalami peningkatan 6.988 penduduk.
Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap kelengkapan kependudukan mulai ada peningkatan, seperti akta kematian, akta kelahiran, dan kelengkapan dokumen yang lain. Kata Alfin, hal itu menjadi faktor pendukung dalam kevalidan mendata data kependudukan.
“Sebelumnya, orang yang mengurus akta kematian itu tidak sampai 10 orang. Tapi sekarang, tiap harinya kadang mencapai 20 hingga 30 orang. Begitupun dengan yang mengurus akta kelahiran, atau dokumen kependudukan lainnya. Antusias itu ada, karena adanya program sosial pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk melengkapi data kependudukannya,” jelas Alfin.
Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Zamzami Sayandana menilai, bertambahnya data penduduk di Pamekasan itu harus diimbangi dengan tingkat kesejahteraan yang merata, baik kesejahteraan di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lainnya. Hal itu perlu diwujudkan sebagai bentuk keseimbangan sosial.
Pria yang akrab disapa Jimmi itu menyebut, di Pamekasan memang sudah ada program-program pemerintah daerah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun yang perlu digarisbawahi, sejumlah program yang sudah direncanakan itu harus terealisasi dengan maksimal.
“Seperti program bantuan bagi para buruh rokok, itu harus terealisasi tepat sasaran. Saya tahu, pemerintah juga menyediakan program mencetak wirausaha baru, jangan sampai program itu hanya bersifat seremonial. Jangan sampai, penduduknya bertambah, tapi kesejahteraan penduduk malah kacau,” ungkapnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman