KABARMADURA.ID | SUMENEP -Proyek dermaga pelabuhan di Sumenep sudah diselesaikan, utamanya di Kecamatan Talango, namun hingga saat ini tidak berfungsi. Kendati begitu, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Perkimhub) Sumenep justru mengajukan tambahan anggaran lagi tahun 2023 ini untuk proyek tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Keselamatan, Disperkimhub Sumenep Afif Rusidi mengatakan, belum difungsikannya itu lantaran masih ada yang harus dibenahi, di antaranya akses masuk dan turun kendaraan dari tongkang nantinya.
“Ada anggaran lagi di perubahan anggaran keuangan (PAK) itu untuk pembuat akses jalan yang dimaksud itu, sebab memang tidak bisa kalau tidak disebarkan,” kata dia.
Pihaknya sebelumnya beralasan, yang menjadi alot pemungsian pelabuhan itu karena masih dikoordinasikan dengan seluruh elemen masyarakat. Koordinasi yang dia maksud adalah dengan forum koordinasi pimpinan kecamatan (porkopimka), para pemilik tongkang atau kapal mini yang digunakan untuk mengangkut masyarakat, serta para tokoh masyarakat dan elemen lain.
Salah satu warga Talango mengatakan, perencanaan proyek dermaga itu terkesan kurang matang, sebab akses jalan masuk tongkang itu menyulitkan.
“Jika diresmikan, siapa yang mau pakai, itu kalau ada mobil turun yang masuk tidak punya jalan, maka itu harus lebar dulu,” kata Sudahri, warga Talango.
Proyek itu sebelumnya langsung dikerjakan di dua kecamatan, yakni dari sisi Talango dan sisi Kalianget. Prosesnya sudah lama, proyek di sisi Kalianget sudah terbangun sekitar 70 meter pada tahun 2021. Anggarannya menelan Rp1,5 miliar. Sedangkan untuk bisa dioperasikan, butuh diperpanjang 84 meter. Proses pemanjangan itu sudah dikerjakan tahun 2022 dengan anggaran Rp1,3 miliar.
Sedangkan pembangunan dermaga sisi Talango, sudah dilaksanakan pada tahun 2022. Pagu anggarannya Rp1,2 miliar. Namun hingga saat ini belum difungsikan.
Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep M Ramzi berulangkali menyoroti proyek tersebut. Menurutnya, sudah lewat tengah tahun 2023 ini, pelabuhan yang bertujuan mengurai kemacetan akses menuju Talango ke Kalianget atau sebaliknya itu seharusnya sudah berfungsi.
“Kami hanya kasian saja ketika ada masyarakat yang mau hendak ke Talango atau sebaliknya yang sering mengeluhkan kemacetan itu, padahal untuk pelabuhan dari sisi Talango sudah selesai, kenapa belum difungsikan,” kata Ramzi.
Dia meminta agar dinas terkait segera memfungsikan pelabuhan yang menghabiskan dana sekitar Rp1,2 miliar dari tahun anggaran 2022 itu.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna