KABARMADURA.ID | Setelah jersey utama Madura United dirilis, Minggu kemarin (25/6/2023), warganet ramai memperbincangkan tampil berbeda yang sangat mencolok. Perbedaan itu terletak pada loreng merah putih yang biasanya horizontal lurus sejak 2016 hingga musim kemarin, dibuat lebih miring.
Desain berbeda itu diambil bukan tanpa pertimbangan. Direktur Utama (Dirut) PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Annisa Zhafarina, yang sekaligus desainer jersey Madura United, angkat bicara.
Menurutnya, pilihan mengubah dari horizontal lurus ke miring sedikit itu bukan tanpa filosofi. Dia menjelaskan, garis itu sebagai upaya menggambarkan perkembangan sepak bola di Madura yang terus naik atau maju dan berkembang.
Diketahui, sejak Madura United berdiri sangat banyak memberikan peran penting terhadap tumbuh kembangnya sepak bola di Pulau Garam ini, seperti menjadi jembatan putra daerah mentas di Liga 1, meningkatkan euforia dan kecintaan warga Madura terhadap sepak bola, hingga menumbuhkan perekonomian.
“Masih dengan adat asli Madura, pesa’an (baju tradisional Madura), yang mempunyai garis horizontal. Beda dengan tahun ini, garis horizontal dibuat seakan dari kiri ke kanan menanjak ke atas, seperti maju dan suksesnya persepakbolaan di Pulau Madura,” terang perempuan berusia 28 tahun itu.
Setiap musim Madura United kerap kali memberikan sentuhan berbeda pada jersey tim. Seperti sejak musim kemarin, pembatas warna merah dan putih tidak lagi menggunakan garis lurus, namun ditandai corak sobekan.
Pewarta: Syahid Mujtahidy
Redaktur: Sule Sulaiman