KABARMADURA.ID | SAMPANG–Sampai saat ini kepengurusan Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Sampang belum terbentuk. Padahal, pemilihan ketua DKD sudah terselenggara pada tahun 2021 lalu. Namun hingga hari ini kepengurusannya belum dikukuhkan dan belum digelar pelantikan.
Menurut Kepala Dinas Pemuda, Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang Marnilem, konflik politik di internal DKD menjadi penyebab belum dikukuhkannya kepengurusan DKD Sampang. Padahal, seorang ketua sudah terpilih pada 2021 lalu.
Konflik internal itu, kata Marnilem, terjadi saat penyusunan struktur kepengurusan. Persoalan yang berlarut-larut menyebabkan organisasi vakum selama dua tahun lebih. Konflik internal itu disebut-sebut terjadi karena adanya pihak-pihak yang tidak setuju terhadap posisi tertentu.
“Dewan Kesenian itu dulu sudah pernah kami bentuk. Tinggal pengurusnya saja memberikan ke kami susunan pengurusnya lalu kami kukuhkan,” ucapnya.
Marnilem menyebut, pihaknya belum melantik DKD Sampang atas dasar permintaan ketua terpilih. Chairil Alwan sebagai ketua terpilih disebut tidak bersedia untuk digelar pelantikan. Alasannya, karena penyusunan struktur yang tidak kunjung menemukan titik akhir.
“Dari sebelum saya kepala dinas, Dewan Kesenian itu memang vakum. Setelah saya menjabat, saya upayakan membentuk pada tahun 2021. Tapi setelah ketuanya terpilih tidak meyetor susunan pengurusnya,” papar Marnilem.
Di lain pihak, Ketua DKD Sampang Chairil Alwan justru melemparkan sumber persoalan kepada Disporabudpar Sampang. Belum terselenggaranya pelantikan DKD disebut karena pihak Disporabudpar yang tidak menghendaki dirinya dan pengurus DKD lainnya dilantik.
Dijelaskannya, susunan kepengurusan DKD telah terbentuk. Bahkan, dia membantah adanya persoalan di internal pengurusnya. Namun, meski kepengurusan telah dibentuk Disporabudpar tidak kunjung menggelar acara pelantikan. Sehingga, pengurusnya belum memiliki surat keputusan (SK).
“Masalahnya ada di Disporabudpar. Kalau teman-teman gak ada persoalan. Dengan kami lama tidak ada komunikasi. Kalau saya yang komunikasi nanti saya dikira ambisi kepada jabatan,” tandasnya.
Pewarta: Ali Wafa
Redaktur: Moh. Hasanuddin