KABAR MADURA | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sudah menerima hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 tentang angka stunting. Di Pamekasan tercatat 25,1 persen, tetapi angka itu dinilai sangat jomplang dengan hasil bulan timbang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr. Saifuddin menyampaikan, hasil SSGI angka stunting dengan jumlah 25,1 persen itu masih akan dipertanyakan pada Dinas Kesehatan Jawa Timur pada forum yang akan berlangsung di Surabaya. Sebab itu dinilai tidak sesuai fakta kejadian di lapangan.
“Kesimpulannya kami keberatan, tetapi kami ingin melihat jawaban dari Dinkes Jatim dulu, baru nanti kami tanggapi,” ujarnya, Minggu (5/5/2024).
Saifuddin mengklaim memiliki data riil angka stunting berdasarkan bulan timbang, di mana jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan hasil SSGI yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Dia mengaku, berbagai program yang dilakukan nilainya sudah sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Bahkan, untuk keterlibatan masyarakat pun dalam menekan angka stunting lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, sehingga hasil SSGI masih akan dievaluasi berdasarkan kajian data di lapangan.
“Kami sudah punya data riil, jumlah tidak sebesar itu (Hasil SSGI), kinerja kami semakin baik, keterlibatan masyarakat semakin nyata, OPD, dana semakin banyak. Jadi tidak sesuai, makanya kami perlu konfirmasi,” urainya.
Secara terperinci, hasil SSGI selama tiga tahun terakhir, yakni 2023 25,1 persen, 2022 8,1 persen dan 2021 38,7 persen.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman