KABARMADURA.ID | SAMPANG-Salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang untuk menekan kasus kematian ibu hamil dan bayi serta kasus stunting, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang menggalakkan gerakan Ayo ke Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Bertempat di Aula Hotel PKPRI Sampang, Kamis (14/12/2023), digelar kegiatan sosialisasi program gerakan Ayo ke Posyandu tersebut.
Acara itu dihadiri ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sampang, wakil ketua TP PKK, ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sampang, jajaran forkopimda, kepala OPD di lingkungan Pemkab Sampang, kepala puskesmas se-Sampang.
Selain itu, diikuti oleh perwakilan kader posyandu, kader pendidikan anak usia dini (PAUD), jajaran anggota TP PKK tingkat kabupaten hingga kecamatan.
Kepala Dinkes KB Sampang dr. Abdullah Najich menuturkan, posyandu merupakan akses layanan kesehatan terdekat bagi masyarakat di berbagai wilayah yang menyediakan berbagai macam pemeriksaan. Untuk itu, pihaknya terus galakkan gerakan Ayo ke Posyandu. Harapannya, partisipasi masyarakat untuk datang ke posyandu terus meningkat.
Gerakan tersebut sebagai salah satu upaya dan komitmen pemerintah daerah untuk terus menjaga kesehatan ibu hamil dan anak, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti kematian pada ibu dan anak, serta menekan kasus stunting di daerah yang dikenal dengan slogan Kota Bahari tersebut.
“Gerakan Ayo Posyandu ini tidak hanya untuk meningkatkan taraf kesehatan, melainkan juga dalam rangka terus mendekatkan akses bagi masyarakat untuk memperoleh kebutuhan dasar, mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang maksimal di berbagai wilayah,” tutur dr Najich.
Gerakan tersebut, lanjut dr Najich, juga memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar, pemantauan pertumbuhan anak, edukasi kesehatan, dan kolaborasi dengan petugas kesehatan bagi ibu hamil melalui program imunisasi dan semacamnya.
“Gerakan ini untuk meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita serta kasus stunting,” terang dr Najich mengenai tujuan program tersebut.
Sementara itu, Ketua TP PKK Sampang Hj. Mimin Slamet Junaidi mengatakan, posyandu diharapkan dapat menekan angka kematian ibu hamil dan bayi. Maka, perlu dilakukan peningkatan partisipasi masyarakat di posyandu demi menghadapi berbagai tantangan demi mewujudkan Sampang bebas stunting.
Dengan rutin datang ke posyandu, dinyatakan bahwa tumbuh kembang anak selama masa keemasannya (0-5 tahun) akan terpantau dengan baik. Tidak hanya ditimbang dan diukur tinggi badannya, anak-anak akan diberikan asupan makanan bergizi yang baik untuk pertumbuhan.
Selain itu, para ibu juga bisa berkonsultasi langsung dengan kader kesehatan dan atau petugas kesehatan, sehingga berbagai permasalahan kesehatan anak dapat segera terselesaikan dengan benar. Lebih dari itu, para ibu bisa berbagi pengalaman dengan ibu lainnya selama berada di posyandu.
“Guna menyukseskan gerakan Ayo ke Posyandu ini, tentunya harus ada kolaborasi berbagai pihak. Kami menekankan agar semua stakeholder dan mitra kerja strategis terus berinovasi dan bekerja sama untuk menciptakan perubahan positif dalam pemantauan tumbuh kembang balita dan ibu hamil,” harap Hj. Mimin Slamet Junaidi.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Wawan A. Husna