KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Hingga saat ini belum ada warga di Pamekasan yang terjangkit virus Nipah. Bahkan secara nasional belum ditemukan. Hanya saja belum merealisasikan mitigasi. Sebab masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr. Saifuddin melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (PHP) Hidayat, Senin (2/10/2023).
Dia mengaku, secara teknis masih belum ada arahan detail dalam menangani virus Nipah. Sebab di Indonesia belum ada kasus yang ditemukan. Awal mulanya virus Nipah ditemukan di India. Namun untuk antisipasi perlu dilaksanakan. Minimal, masyarakat harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), agar bisa terhindar dari wabah tersebut.
“Kami masih menunggu petunjuk dari Kemenkes RI dan provinsi, sementara belum ada mitigasi, ini hanya ada informasi dari Kemenkes tentang virus tersebut,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Diketahui, gejala pasien yang menderita virus Nipah mengalami demam, sakit tenggorokan, sulit bernafas dan muntah serta lainnya. Namun untuk tahapan identifikasinya butuh pendalaman lebih lanjut, apabila ada orang yang sakit dan mengarah terhadap beberapa gejala tersebut. “Kecenderungan virus berasal dari binatang, ada yang dari kelelawar, tapi pastinya belum terkonfirmasi,” paparnya.
Pihaknya menegaskan, untuk kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) dalam mengantisipasi virus tersebut disesuaikan dengan berbagai kebijakan. Terutama kebijakan dari Kemenkes RI. Namun sejauh ini belum ada langkah khusus. “Kami belum melakukan langkah-langkah apapun, karena menang tidak ada kasus, supaya tidak menjadi panik,” tegasnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto