KABARMADURA.ID | SUMENEP -Anggaran untuk bantuan operasional keluarga berencana (BOKB) masih mengendap. Bantuan sebesar Rp3,2 miliar itu sampai saat ini belum bisa dicairkan. Lambanya program itu mendapat sorotan tajam dari legislatif, Senin (26/9/2022).
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumenep Siti Hosna menyampaikan, jika hingga hari ini BOKB belum dicairkan, tentu ini menjadi persoalan yang cukup besar. Hal itu mengingat bantuan itu notabenenya untuk pendampingan penurunan stunting.
“Kami tidak heran jika angka stunting masih 29 persen, sebab jika ada bantuan terkesan tidak segera dimaksimalkan,” katanya, Senin (26/9/2022).
Apalagi anggaran itu sampai miliaran dan secara spesifikasi memang digunakan untuk pendampingan langsung kepada masyarakat, yakni bantuan kuota internet.
“Itu kan paling lambat kami rasa pertengahan tahun sudah jalan, anggarannya segera direalisasikan, dan tekniknya segera diproses,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Sumenep Agus Mulyono mengakui, anggaran BOKB sebesar Rp3,2 miliar itu belum disalurkan. Penyaluran bantuan masih membutuhkan validasi data.
“Ya dana BOKB untuk paket data internet, Rp100 ribu per orang, saat ini masih belum cair, tunggu saja karena pasti akan diproses,” paparnya.
Pihaknya menargetkan BOKB akan segera direalisasikan, apalagi itu termasuk program prioritas pencegahan stunting. Program itu sebagai upaya serius pemerintah mengingat di Sumenep masuk 5 paling tinggi di Jawa Timur (Jatim) angka stunting.
“Kami bakal segera proses realisasinya, hanya saja kami hati-hati dalam menggunakan anggaran,” pungkasnya.
Reporter: Moh Razin
Redaktur: Mohammad Khairul Umam