Dinsos Sampang Didesak Telusuri Makelar Bansos Bawa Segepok ATM Milik Warga

News80 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SAMPANG-Kejadian adanya beberapa orang yang menguasai segepok kartu ATM mendapat sorotan dari Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang Moh. Iqbal Fatoni.

Segepok kartu ATM itu diduga milik kartu keluarga sejahtera (KKS). Ditengarai, orang-orang tersebut sedang melakukan transaksi pencairan bansos di salah satu mesin ATM BRI  Sampang.

Kharisma 2

Menurut pria dengan sapaan Bung Fafan itu, mereka bisa diduga makelar bansos. Tindakan tersebut dinilai melanggar ketentuan. Karena kartu itu harusnya dipegang setiap keluarga penerima manfaat (KPM) bansos tersebut. 

Untuk itu, Komisi IV DPRD Sampang mendesak agar Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos PPPA) Sampang segera menelusuri dan mencari kebenaran sejumlah oknum tersebut.

“Kami minta Dinsos PPPA melalui pendamping agar memantau dan menelusuri kejadian ini, karena tindakan sejumlah oknum ini sudah jelas melanggar aturan dalam penyaluran bansos ini,” ujar Bung Fafan itu kepada Kabar Madura, Senin (17/7/2023).

Baca Juga:  Badan Kehormatan Dewan Buka Suara soal Wakil Ketua DPRD Sampang Jadi Tersangka Dugaan Pencemaran Nama Baik

Dalam kejadian itu sudah jelas terekam CCTV di mesin ATM dan ada saksinya. Bahkan sejumlah oknum itu sudah mengatakan asal daerahnya. Menurutnya, tinggal ditelusuri lebih lanjut dengan mengumpulkan para pendamping dari desa tersebut. Gunanya, untuk mengetahui kebenarannya apakah mereka dari unsur pendamping, perangkat desa, dan lain sebagainya.

“Kami harap kejadian dugaan penyelewengan bansos seperti sebelumnya ini tidak terjadi lagi, makanya dinsos harus bergerak, mencari dan menemukan sejumlah oknum ini,” ungkapnya.

Selain itu, politisi muda dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak takut semisal ada intimidasi atau intervensi dari pihak-pihak tertentu, semisal dari tenaga pendamping atau aparat desa agar tidak menyerahkan kartu ATM bansosnya, karena itu merupakan hak para KPM bansos tersebut.

“Kami juga meminta para KPM tidak memberikan kartu ATMnya kepada pihak lain, kalau ada intimidasi bisa segera lapor ke dinas terkait,” imbaunya.

Baca Juga:  Ditarget Rp8 Juta, Capaian Retribusi Parkir Fasilitas Olahraga di Pamekasan Masih Nol Persen

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinsos PPPA  Sampang Mohammad Fadeli mengaku sudah memerintahkah para pendamping untuk mencari dan menelusuri sejumlah oknum yang ketahuan memegang segepok kartu ATM KKS yang diduga untuk pencairan bansos, baik BPNT atau PKH tersebut.

“Kami sudah perintahkan para pendamping untuk mencari sejumlah oknum ini. Kami tidak main-main, karena bansos ini menyangkut haknya orang kurang mampu,” singkatnya.

Untuk diketahui, informasi yang dirangkum Kabar Madura, sejumlah oknum yang diduga makelar bansos itu terdiri seorang pria dan tiga wanita. Mereka mengaku dari daerah yang berbeda, meliputi Desa Jrangoan dan Desa Blu’uran, Kecamatan Omben, serta Desa Pekalongan, Sampang. 

Mereka ketahuan sedang melakukan transaksi di mesin ATM BRI di Sampang yang masing-masing oknum itu terlihat memegang kartu KKS segepok pada Senin (17/7/2023).

Pewarta: Subhan

Redaktur: Wawan A. Husna

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *