KABARMADURA.ID | Direktur Utama (Dirut) PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Annisa Zhafarina membuka kunci pengelolaan klub profesional seperti Madura United.
Dia menyampaikan gagasan tersebut kepada peserta Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Bersama Membangun Sepak Bola Madura” di Grha Voice of Madura Pamekasan, Minggu (19/3/2023).
Menurutnya, terdapat tiga poin penting dalam mengelola Madura United; finansial sehat, fasilitas memadahi, dan memiliki akademi.
Wanita berusia 27 tahun ini memastikan Madura United tetap eksis hingga usia tujuh tahun ini tidak terlepas dari finansial yang bagus. Sehingga mendapat dukungan kepercayaan dari sponsor.
Namun, kata Nisa, finansial sehat saja tidak cukup, pengelola tim profesional harus mampu merencanakan kemampuan tersebut dengan baik, agar tim tidak kekurangan biaya dalam perjalanan dan mendapatkan output bagus.
“Jika dari sponsor dan semua sudah jelas, tinggal bagaimana kita memfungsikan tersebut dengan baik dan berorientasi memajukan tim, bukan jalan di tempat,” jelasnya.
Pengelolaan klub,lanjut figur perempuan Madura ini, harus didukung dengan fasilitas yang memadai. Sementara Madura United sudah berada di fase tersebut, karena memiliki beberapa infrastruktur penunjang, seperti Madura United Training Ground (MUTG), mess tim senior dan akademi, hingga kantor sendiri.
Madura United hanya belum memiliki stadion sendiri untuk menggelar pertandingan. Selama ini, masih menggunakan fasilitas milik pemerintah daerah, seperti Stadiom Gelora Madura Ratu Pamelingan (SGMRP) Pamekasan dan Stadion Gelora Bangkalan (SGB).
“Klub-klub di Indonesia memiliki ketergantungan ke pemerintah daerah setempat. Termasuk Madura, juga masih, tapi hanya venue pertandingan. Yang lainnya, kami sudah memiliki dan sanhat memadahi,” lanjutnya.
Akadami, menurut Nisa, sangat penting untuk pembinaan usia dini. Sehingga, tim profesional bisa berpartisipasi dalam mengorbitkan talenta muda.
Sejak berdiri, Madura United langsung menggagas tim kelompok usia. Saat ini bernama Madura United Football Academy (MUFA).
Pewarta: Syahid Mujtahidy
Redaktur: Wawan A. Husna