KABARMADURA.ID | SUMENEP-Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisatta (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan mengeritik langkah Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumenep yang hanya mengutamakan cabang olahraga (cabor) tertentu untuk ikut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) 2023.
Menurut Iksan, Disbudporapar Sumenep selaku pemberi anggaran tentu ingin semua cabor mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan biaya dan tidak harus pilih-pilih.
Menurutnya, dari sekitar 23 cabor, masih bisa dikaver melalui anggaran untuk persiapan ikut Porprov Jatim 2023. Dia menegaskan, jika hanya mengkaver sebagian kecil saja, yakni 9 cabor, maka itu tidak wajar.
“Sementara anggaran yang masuk KONI Sumenep Rp3,3 miliar. Untuk Porprov Jatim 2023, sekitar Rp1,5 miliar. Taruh setiap cabor kasih Rp50 juta, kan cukup untuk akomodasinya. Makanya, kalau bilang tidak cukup kan aneh,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sumenep Sutan Hady Tjahyadi mengatakan, tidak semua cabang olahraga (cabor) bakal dibiayai oleh KONI untuk berlaga di Porprov Jatim 2023.
Menurutnya, hanya ada beberapa cabor yang diprioritaskan dan akan dibiayai oleh KONI. Hal itu dikarenakan ketersediaan anggaran yang terbatas. Kendati demikian, pihaknya tetap mempersilahkan cabor yang lain ikut dengan biaya sendiri.
“Kami tetap mempersilakan cabor ikut dengan biaya sendiri. Karena ada beberapa cabor saja yang menjadi prioritas dan dibiayai kami,” katanya, Rabu (8/3/2023).
Pertimbangan mengadakan skala prioritas cabor itu, lanjut Sutan, karena anggaran tidak memenuhi untuk mengkaver seluruh cabor.
“Makanya kami pilih yang memang banyak prestasinya, biar semua cabor di Sumenep berlomba-lomba untuk mengumpulkan prestasi yang banyak,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, ada 8 cabor yang menjadi prioritasnya untuk diikutkan pada Porprov Jatim 2023 ini, di antaranya PASI, voli pantai, billiard, petang, binatang, angkat besi, sepak takraw dan yudo.
“Sementara ini, itu yang bakal kami biayai untuk Porprov Jatim 2023,” pungkasnya.
Pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan ungkapan Ketua Persatuan Bola Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Sumenep Robin sebelumnya. Robin mengatakan, perhatian terhadap atlet biliar hanya setengah hati. Sehingga dia merasa kecewa dengan situasi tersebut.
“Saya malas ngurus POBSI, birokrasinya terlalu ini, minta prestasi tetapi support-nya setengah mati,” katanya, Selasa, (7/3/2023).
Sedangkan dia merasa sudah banyak berkorban untuk membantu kemajuan olahraga. Sejak Januari 2023 sudah membina atlet biliar di Sumenep untuk persiapan kompetisi. Bahkan rela mengeluarkan dana dari kantongnya sendiri untuk menjadi yang terbaik mewakili Sumenep.
“Tahun lalu saja saya utang puluhan juta rupiah, jika pun ada dana dari pemerintah ribetnya minta ampun prosesnya,” ujarnya.
Pewarta: Moh Razin
Redaktur: Moh. Hasanuddin