KABARMADURA.ID | SUMENEP -Hingga saat ini belum ada kepastian mengenai insentif guru yang akan dimaksimalkan melalui anggaran pendapatan dan belanja 9daerah (APBD). Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep Agus Dwi Saputra, Rabu (8/3/2023).
Menurutnya, bantuan terhadap guru berupa insentif bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Terutama, bagi guru yang belum berstatus sertifikasi atau pegawai negeri sipil (PNS). Dipastikan insentif yang sempat tertunda di tahun 2022 kemarin akan segera direalisasikan tahun ini.
“Anggarannya Rp7,5 miliar untuk bantuan sosial (bansos) guru-guru yang sempat gagal terealisasi itu. Intinya, kami tetap upayakan segera,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturkan, tertundanya realisasi bantuan bagi guru di tahun 2022 kemarin lantaran kelalaian dalam menginput data penerima. Sehingga dikhawatirkan menimbulkan masalah, maka realisasinya tahun ini. Apalagi, para guru non aparatur sipil negara (ASN) sangat mengharapkan bantuan tersebut.
“Pasti cair, kami juga bakal ajukan di perubahan anggaran keuangan (PAK), mestinya dianggarkan pada 2023 ini, semoga bisa peroleh dana lagi. Rata-rata setiap gurun nanti akan menerima insentif Rp1,5 juta,” tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Samioedin menilai sebuah kelalaian jangan dianggap wajar. Apalagi berkaitan dengan persoalan kesejahteraan guru. “Ayolah lebih dimaksimalkan. Jangan sampai gagal realisasi. Guru itu terkesan selalu diabaikan, padahal jasa mereka luar biasa,” responnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Totok Iswanto