KABAR MADURA | Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan terus memperkuat implementasi kurikulum merdeka (IKM) melalui kelompok belajar program sekolah (PSP) penggerak mandiri, supaya setiap guru satuan pendidikan usia dini (PAUD) bisa memahami teori, konsep, dan aplikasi pembelajarannya.
Untuk diketahui, salah satu cara yang sudah ditempuh Disdikbud Pamekasan yaitu menggelar bimbingan teknis (bimtek) terhadap 26 PSP mandiri di Hotel Cahaya Berlian selama dua hari pada akhir April 2024 kemarin.
Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini menyampaikan, kurikulum merdeka merupakan kewajiban yang perlu diimplementasikan dari setiap jenjang pendidikan. Maka dari itu, pihaknya terus berupaya mendorong berbagai jenjang pendidikan agar bisa maksimal realisasinya. Apalagi, berbagai arahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI butuh waktu yang cukup panjang untuk menjangkau semua sekolah.
“Kami terus berusaha agar IKM bisa terimplementasikan sebaik-baiknya,” tegas Zainu, Rabu (15/5/2024).
Kabid PAUD dan Nonformal (NF) Disdikbud Pamekasan Fatimatus Zahrah menambahkan, pada jenjang PAUD terdapat 5 PSP reguler yang sudah mendapatkan SK dari Kemendikbud Ristek RI, sedangkan PSP mandiri yang dibentuk dari pihaknya sebanyak 26 PAUD. Menurutnya, 5 PSP reguler itu dijadikan pendamping dari PSP mandiri dalam memaksimalkan IKM. 26 PAUD itu juga sudah diberi bimtek untuk menguatkan komunitas belajar, supaya bisa memberikan pengimbasan terhadap sekolah lainnya yang masih belum dibentuk sebagai PSP mandiri.
“Pascabimtek itu setiap jenjang pendidikan sudah membuat rencana tindak lanjut (RTL), di mana mereka harus membuat komunitas belajar intra dan ekstra. Intra itu di sekolahnya, dan ekstra itu dia mengimbaskan terhadap sekolah lain terdekat,” urainya.
Dia mengungkapkan, progres dari RTL 26 satuan PAUD tersebut sudah membentuk komunitas belajar ekstra, baik di setiap gugus maupun di tingkat kecamatan. Bahkan, pihaknya selang tiga bulan dari pelatihan yang dilakukan akan melaksanakan lokakarya kepada setiap komunitas belajar. Tujuannya, agar bisa diketahui progres dari setiap sekolah yang sudah melakukan pengimbasan.
“Kami berharap tercipta semangat belajar menyangkut IKM. Adanya PSP mandiri ini menjadi salah satu metode yang dilakukan secara riil, terjangkau terhadap sekolah yang ingin dengan maksimal menerapkan IKM,” tukasnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman