KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Tahun ini tidak ada tambahan program Sekolah Penggerak. Sebab belum ada informasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Namun sudah ada 19 Sekolah Penggerak yang ditetapkan tahun 2022 kemarin. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Taufik Hidayat, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya, seleksi Sekolah Penggerak berdasar hasil penilaian Kemendikbud Ristek, baik secara administrasi maupun wawancara langsung dengan masing-masing kepala sekolah (kasek). Sebab yang mengetahui secara spesifik terhadap situasi dan kondisi warga sekolah adalah kasek. Meski belum ada informasi dari kementerian, ada inisiatif dari instansinya untuk mengembangkan program Sekolah Penggerak secara mandiri.
“Insya Allah, nanti kami atau dari Disdikbud Pamekasan akan mendampingi keberlanjutan program Sekolah secara mandiri,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya membeberkan, untuk jenjang sekolah dasar (SD) ada 15 sekolah yang sudah ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak. Sedangkan untuk program sekolah penggerak mandiri di 31 sekolah sudah memenuhi kategori. Sehingga total program Sekolah Penggerak jenjang SD ada sebanyak 46 lembaga dari ratusan sekolah yang di bawah pengawasannya. Secara umum, tujuan dari program Sekolah Penggerak untuk mewujudkan pendidikan Indonesia lebih baik.
“Misal bisa meningkatkan learning output, pembelajarannya harus student center artinya terpusat kepada siswa, sekolah aman, nyaman dan menyenangkan serta kasek harus sering melakukan refleksi terhadap warga sekolah, sehingga bisa dijadikan perencanaan berbasis data,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Disdikbud Pamekasan Ridwan mengatakan, untuk SMPNi yang lolos seleksi sebagai program sekolah penggerak baru ada 4 sekolah dari total 34 sekolah negeri di Pamekasan. Masing-masing, SMPN Larangan 1, SMPN Palengaan 2, SMPN 4 Pamekasan dan SMPN Satap Gro’om. Sebab dibutuhkan komitmen dari masing-masing sekolah dari setiap proses pendidikannya. Sejauh ini, setiap sekolah terus didorong agar bisa menerapkan sistem Sekolah Penggerak.
Utamanya bagi sekolah yang sudah ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak bisa memberikan pengimbasan terhadap beberapa sekolah di sekitarnya, atau sekolah secara umum di daerah yang identik dengan slogan Bumi Ratu Pamelingan. “Jadi kasek yang tes, baik secara leader, manajerial, ataupun hal-hal lain yang berhubungan dengan bagaimana proses di sekolah bisa berjalan sesuai dengan regulasi, dalam rangka merdeka belajar dan implementasi kurikulum merdeka,” tegasnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto