KABAR MADURA | Tahun ini, perolehan dana alokasi khusus (DAK) fisik yang melekat pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan khusus sekolah menengah pertama (SMP) berkurang dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Disdikbud Pamekasan Ridwan mengatakan, pada 2023 lalu perolehan DAK fisik khusus jenjang SMP kurang lebih Rp14 miliar, tetapi tahun ini hanya mendapatkan Rp3 miliar.
Menurutnya, kondisi ini terjadi bisa karena dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya kondisi sarana dan prasarana (sarpras) di sejumlah sekolah yang sudah bagus. Selain itu, sekolah yang mengajukan DAK fisik tidak memenuhi kualifikasi.
“Kalau tahun kemarin sekitar Rp14 miliar, untuk 2024 sekitar Rp3 miliar. Sebenarnya untuk pengajuannya dari sekolah, kami hanya memvalidasi saja,” jelasnya, Minggu (31/3/2024).
Dia menyampaikan, proses realisasi DAK fisik masih dalam tahap perencanaan, termasuk verifikasi terhadap beberapa sekolah yang mendapatkan. Verifikasi ini guna memastikan anggaran yang digelontorkan sesuai dengan kebutuhan.
“Prosesnya saat ini baru saja selesai di rencana anggaran kegiatan, nanti setelah hari raya lebih fokus kepada perencanaan,” tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Pamekasan Harun Suyitno menegaskan, menurunnya perolehan DAK fisik jenjang SMP akan menjadi catatannya untuk dievaluasi. Pihaknya meminta supaya pada pengajuan berikutnya lebih teliti lagi, karena menyangkut pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan.
“Jadi harus proaktif, mulai lobi-lobi kepada pusat, supaya bisa lebih diperhatikan,” tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman