KABAR MADURA |Sepanjang Januari-Mei 2024, terdeteksi ada 120 balita di Pamekasan alami penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Jumlah ini melebihi separuh dari jumlah balita penderita pneumonia pada tahun sebelumnya.
Pengelola Program Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) Dinas kesehatan (Dinkes) Pamekasan Akut Rif’atun Yuniah mengatakan, pada tahun lalu, balita yang menderita penyakit radang paru-paru mencapai 127 orang.
Namun, untuk tahun ini diyakini akan menurun. Sebab, kata Yuni, pihaknya telah mencanangkan sejumlah program pencegahan, seperti sosialisasi pola hidup sehat, meliputi makan makanan bergizi, lingkungan bersih, serta program imunisasi terhadap anak.
“Meski jumlahnya hampir sama di pertengahan tahun ini, setidaknya kami akan usahakan dengan program yang telah dirancang, jumlah itu tidak meningkat,” ungkapnya.
Selain itu, Yuni menyarankan agar masyarakat tidak lengah dan terus menjaga lingkungan sehat. Sehingga penyakit ini tidak terjadi terhadap anak dan sebarannya dapat ditekan serta dimusnahkan.
Menurutnya, pada dasarnya penyakit pneumonia ini dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Sebab, penularannya disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena bakteri melalui polusi udara, asap rokok dan asap dapur, serta lingkungan yang kotor.
“Gejala awal sering ditandai dengan batuk dan napas cepat. Maka tugas orang tua menjaga dan mencegah terjadinya penyakit ini,” tambahnya
Yuni berharap, masyarakat bisa menjaga lingkungan tetap segar, memberikan gizi yang cukup, dan melakukan imunisasi ke posyandu atau puskesmas terdekat.
“Kami harapkan orang tua terutama ibu dapat mengatasi semua persoalan ini, sehingga terjauh dari penyakit,” tukasnya.
Pewarta: Moh. Farid
Redaktur: Sule Sulaiman